Sukses

Si Joker Terbukti Sakit Jiwa

James Holmes, pelaku penembakan di Premier The Dark Knight Rises yang mengaku sebagai Joker terbukti mengalami gangguan kejiwaan.

Liputan6.com, Centennial: James Holmes, pelaku penembakan di Premier The Dark Knight Rises yang mengaku sebagai Joker terbukti mengalami gangguan kejiwaan. Hal tersebut dinyatakan oleh pengacara pribadinya, seperti dilansir The Lookout, Jumat (10/8).

Selain itu, dalam persidangan baru-baru ini, Holmes terlihat santai dan merasa tidak bersalah saat dibacakan gugatan kepada dirinya. Di sidang pertamanya pun, pria 24 tahun ini juga tidak terlihat serius, bahkan malah mengantuk.

Namun, jaksa di pengadilan berpendapat bahwa pernyataan tersebut dapat mengganggu penyelidikan lebih lanjut. Ketua Pengadilan William Sylvester telah menerima banyak permintaan dari 20 organisasi yang meminta untuk mencari bukti lain terkait kondisi jiwanya.

Sementara itu, salah satu wanita yang hadir dalam persidangan menyatakan bahwa pengadilan lebih cenderung membela Holmes atas kasus ini. Menurutnya, dia mempunyai beberapa bukti bahwa pengadilan bersikap seperti itu.

"Aku rasa pengadilan terlalu membelanya. Informasi ini harus segera diketahui oleh keluarga korban," ungkap wanita tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 12 orang tewas dan 58 orang lainnya terluka dalam insiden penembakan di bioskop ketika sedang menayangkan film terbaru Batman di Colorado, Amerika Serikat, Jumat (20/7). [baca: Aksi Brutal di Bioskop, 12 Orang Tewas]. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini