Sukses

Presiden Minta Informasi Tewasnya Warga Indonesia Dicek

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta informasi adanya warga Indonesia yang tewas akibat serangan tentara Israel ke kapal kemanusiaan Mavi Marmara agar diperiksa kebenarannya.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta informasi adanya warga Indonesia yang tewas akibat serangan tentara Israel ke kapal kemanusiaan Mavi Marmara agar diperiksa kebenarannya. "Presiden minta informasi itu dicek'," kata Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal, di Jakarta, Senin (31/5). Ia menambahkan, kini sedang menunggu informasi lengkap dari Kementerian Luar Negeri mengenai kabar itu.

Dino menambahkan, Presiden SBY masih menunggu informasi yang tepat serta jelas untuk mengomentari peristiwa tersebut. "Kita sedang menunggu informasi dari Kementerian Luar Negeri mengenai kejadian ini," ucap Dino.

Seperti diberitakan sebelumnya, Angkatan Laut Israel, subuh waktu setempat, menyerbu kapal Mavi Marmara yang berisi 700 aktivis dari sekitar 50 negara. Sebanyak 12 warga Indonesia termasuk dalam ratusan relawan tersebut. Mereka berasal dari KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina), MER-C atau Medical Emergency Rescue Committee, Sahabat Al-Aqsa, dan lima wartawan, yaitu Aljazeera Indonesia, TV One, Hidayatullah.com, Majalah Alia, dan Sahabat Al Aqsha [baca: Nasib Relawan Indonesia Belum Diketahui].

Beberapa kantor berita asing menyebutkan 16 orang terbunuh akibat serangan itu. Namun, belum diketahui apakah ada warga Indonesua yang turut menjadi korban. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengaku kesulitan mengetahui kabar terbaru warga Indonesia tersebut karena telepon seluler mereka tak bisa dihubungi [baca: Israel Serang Kapal Bantuan Internasional 10 Tewas].(Ant/BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.