Sukses

Pengguna Kereta Tolak Tarif Baru

Penumpang kereta Jabotabek menolak kenaikan tarif yang akan diberlakukan 2 Juli mendatang. Ratusan penumpang menandatangani penolakan tarif baru tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Pengguna kereta api Jabodetabek menolak tarif baru yang ditetapkan tidak berdasarkan jarak tempuh. Sebagai bentuk dukungan ratusan penumpang menandatangani penolakan tarif tersebut, Kamis (16/6).

Seperti telah diberitakan, dengan tarif baru itu, nantinya jarak dekat maupun jauh harus membayar sama, yaitu Rp 9.000 dari Bogor ke Jakarta dan Rp 8.000 dari Manggarai ke Serpong [baca: Tarif KRL Naik, Konsumen Protes].

Tarif yang dinilai mahal itu berkaitan dengan perubahan pola operasi PT Kereta Api Indonesia mulai 2 Juli mendatang. Saat itu kereta ekspres dihapus sehingga semua kereta akan berhenti di tiap stasiun. Manajemen PT KAI beralasan pola operasi harus diubah karena mendapat tugas dari pemerintah menaikkan jumlah penumpang dari sekarang sekitar 400 ribu menjadi 1,2 juta penumpang per hari pada 2014.

Selain tarif yang dinilai mahal perubahan operasi itu juga membuat jadwal perjalanan kereta berkurang. Pengurangan itu dikhawatirkan membuat penumpang makin berjubel dan waktu tempuh lebih lama.
 
Penggalangan tandatangan menolak tarif baru itu, rencananya akan dilakukan sampai hari ini. Hingga tadi malam ada sekitar 800 pengguna kereta yang sudah menandatangani. Rencananya pengguna kereta Jabodetabek akan mengirimkannya pada Presiden dan Wakil Presiden dan berdialog dengan Menteri Perhubungan.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.