Sukses

Tarif KRL Naik, Konsumen Protes

Rencana penghapusan kereta ekspres mulai 2 Juli dan penerapan jalur lingkar dalam kota atau circle line pada akhir tahun diragukan konsumen pengguna jasa kereta api.

Liputan6.com, Jakarta: Rencana penghapusan kereta ekspres mulai 2 Juli dan penerapan jalur lingkar dalam kota atau circle line pada akhir tahun diragukan konsumen pengguna jasa kereta api. Selain tarif rute jarak jauh seperti dari Bogor, Serpong, Bekasi, dan Tangerang akan mengalami kenaikan cukup besar yakni hampir 90 persen. Masyarakat meragukan janji peningkatan layanan.

"Tapi kalau lancar boleh juga. Tapi apa menjanjikan karena selama PT KAI janji itu banyak yang tidak tepat," kata penumpang KRL, Hendri, Selasa (14/6).

Sementara itu, operator kereta mengaku perubahan tersebut harus dilakukan. Apalagi hingga kini konsumen KRL ekonomi AC pun masih disubsidi. ""Itu yang ekonomi AC sebenarnya dapat subsidi dari pemerintah. Subsidi sekitar Rp 3.000 sampai Rp 3.500. Artinya kalau dijumlah Rp 9.000. Sepanjang subsidi ada kami jalankan. Karena 2010 kita tidak dapat subsidi dari pemerintah," kata Jubir PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran.

Membenahi transportasi umum massal seperti kereta api memang tak mudah. Tak hanya soal jumlah gerbong. Hingga kini pasokan listrik untuk operasi kereta jalur lingkar dalam kota Jakarta masih kurang 120 megawatt.(MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.