Sukses

Di Malaysia, Pemberitaan Tari Pendet Sepi

Media massa Malaysia jarang memberitakan kasus tari Pendet dalam iklan pariwisata Malaysia. Agenda media massa Malaysia diatur ketat oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta: Media massa di Indonesia belakangan gencar memberitakan iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan seni tari Pendet asal Bali. Tapi bagaimana dengan kondisi di Malaysia? Menurut mahasiswa asal Indonesia di Malaysia, Joko S., pers di Negeri Jiran itu jarang memberitakan kasus tari Pendet dalam iklan pariwisata tersebut. "Masyarakat di sini kurang tahu karena media kurang mengekspos. Cuma pengakses internet saja yang tahu dari blog-blog dan lainnya," ujar Joko via telepon kepada SCTV dari Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (26/8).

Joko menjelaskan, media massa di Malaysia tidak sebebas di Indonesia. Bila pemerintah Malaysia melarang pemberitaan tentang sesuatu, maka media di sana akan manut. "Karena kalau mereka mengekspos, takut akan dikenakan Undang-undang ISA, Internal Security Act," ucap Joko.

Lebih jauh Joko mengungkapkan, masyarakat Malaysia menganggap Indonesia sebagai bangsa serumpun. Sehingga, kemiripan seni budaya kedua negara dianggap lumrah. Khusus untuk tari Pendet, Joko mengatakan, sebagian besar rekan warga Malaysia mengetahui kesenian itu asli Indonesia.

Meski bertetangga, hubungan Indonesia-Malaysia kerap panas-dingin. Mulai dari masalah perbatasan wilayah, tenaga kerja migran asal Indonesia yang disiksa di Malaysia, hingga yang terakhir soal kesenian asli Indonesia.

Kali ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun memberikan pernyataan secara terbuka. SBY meminta Malaysia lebih sensitif [baca: Presiden: Malaysia Harus Jaga Sensitivitas]. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pun mengirimkan nota protes kepada Menteri Kebudayaan Malaysia terkait penggunaan Tari Pendet dalam iklan pariwisata Malaysia [baca: Protes Resmi Dilayangkan ke Malaysia]. Selengkapnya simak di video.(ZAQ/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini