Sukses

Negara Dianggap Gagal Sejahterakan Rakyat

Anggota Komisi III dari PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, pembakaran kantor bupati oleh puluhan ribu orang di Bima, Nusa Tenggara Barat, menunjukkan rasa frustasi masyarakat atas nasib mereka.

Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi III dari PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, pembakaran kantor bupati oleh puluhan ribu orang di Bima, Nusa Tenggara Barat, menunjukkan rasa frustasi masyarakat atas nasib mereka karena negara gagal memberikan kesejahteraan.

Basarah menambahkan negara juga tak hadir dalam menciptakan tertib sosial di tengah masyarakat. Dampak dari ketidakhadiran negara itu, menurut Basarah, mengurangi rasa hormat dan penghargaan kepada pejabat, simbol dan lembaga negara [baca: Pegawai Pemkab Bima Telantar].

"Situasi dan kondisi psikologi massa yang seperti itu akhirnya melahirkan kemarahan dan sikap anarkisme. Situasi di mana masyarakat yang sedang frustasi dan marah serta hilang rasa penghormatan terhadap negara dan sesama anggota masyarakat," katanya lewat pesan singkat, Jakarta, Jumat (27/1).

Menurut Basarah, ke depan konflik yang sifatnya horisontal dan vertikal akan meningkat. Pasalnya, kapasitas negara menjalankan kewajiban menurun. "Jika situasi dan kondisi dalam negeri terus berada dalam ketidakpastian sosial dan hukum seperti sekarang ini saya khawatir akan berujung pada disintegrasi bangsa."

Itu sebabnya, Basarah mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pemimpin nasional jangan terlalu lama diam dan membisu menyelesaikan masalah masyarakat itu. Presiden, kata Basarah, harus tegas mengambil tindakan. "Jangan sampai sejarah mencatat bahwa di tangan Presiden SBY-lah Indonesia akan berakhir sejarahnya," tutur Basarah.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini