Unjuk Rasa di Bundaran HI Nyaris Ricuh

Liputan6.com, Jakarta: Unjuk rasa yang diikuti puluhan orang yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakat Bima Bersatu di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (26/12) siang, nyaris ricuh.

Keributan terjadi saat massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu hendak membakar spanduk yang berisi tuntutan mereka di tengah ruas Jalan M.H. Thamrin atau tepatnya di sekitar Bundaran HI menuju ke arah Jalan Sudirman.

Namun aksi pembakaran poster tersebut akhirnya berhasil diamankan anggota kepolisian. Ini setelah polisi berupaya merebut spanduk yang memiliki panjang empat meter itu.

Aksi blokade juga sempat mewarnai demonstrasi yang dimulai pada pukul 11.00 WIB itu. Demonstran menutup jalan, baik arus jalan menuju Sudirman maupun ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan. Namun polisi berhasil menggiring massa ke pinggir jalan. Adapun hingga pukul 12.00 WIB tadi, demonstrasi masih berlangsung [baca: Polisi "Usir" Mahasiswa yang Tutup Jalan].

Selain mengutuk aparat kepolisian, mereka juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar segera mencopot Kepala Polri Jenderal Pol. Timur Pradopo, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Kepala Kepolisian Resor Bima dan Kepala Polresta Bima karena dianggap telah membunuh rakyatnya.

Mereka juga menuntut pemerintah untuk segera mencabut izin pengelelola tambang di daerah Lambu, Bima, NTB, karena dianggap ilegal. Serta mendesak pemerintah untuk menangkap dan mengadili Gubernur NTB Zainul Majdi dan Bupati Bima Ferry Zulkarnain. Para pengunjuk rasa menganggap keduanya sebagai pihak paling bertanggung jawab atas meninggalnya dua korban jiwa di Bima.(ANS)