Sukses

Robot Peneliti Gagal Jalankan Misi di Reaktor Nuklir

Robot peneliti yang dikirim untuk mengukur dan mengumpulkan air yang mengandung radioaktif gagal memberikan informasi dan menghentikan kebocoran di reaktor nuklir.

Liputan6.com, Tokyo: Krisis nuklir Jepang kembali memprihantinkan. Bukan cuma pekerja manusia yang gagal menghentikan kebocoran di reaktor nuklir. Robot peneliti yang dikirim untuk mengukur dan mengumpulkan air yang mengandung radioaktif juga tak membuahkan hasil manis.

Padahal, Robot Quince yang dikembangkan Institut Teknologi Chiba, dilengkapi dengan roda ban berjalan yang memudahkan bergerak bebas melewati puing-puing dan naik-turun tangga [baca: Robot Peneliti Dikirim ke PLTN Fukushima]. Seperti diwartakan Japan Today, Sabtu (25/6), robot terjebak di antara tangga dan gagal turun. 
 
Juru bicara TEPCO Junichi Matsumoto mengatakan, sebuah kabel yang terdapat di robot juga seharusnya bisa digunakan untuk mengukur ke dalam ruang bawah tanah. Tapi sayangnya tak berfungsi. Saat ini, para pekerja di reaktor nuklir Fukushima Daichii sedang berusaha mengambil robot itu. Para peneliti juga berusaha menyesuaikan kondisi Quinche dengan medan di dalam reaktor nuklir, kemudian akan dikirimkan lagi.
 
Mesin lain yang gagal menyelesaikan misi adalah helikopter tak berawak buatan Amerika Serikat, T-Hawk. Seharusnya helikopter digunakan untuk memeriksa reaktor nuklir jatuh. Helikopetr malag sulit mengakses area reaktor karena terdapat paparan radiasi nuklir yang cukup tinggi dalam mesin.
 
Bahkan, tingkat aktivitas radioaktif juga terdeteksi di helikopter Pertahanan Angkatan Darat Jepang yang terbang di atas pembangkit listrik nuklir Fukushima Daiichi [baca: Tingkat Radiasi Nuklir Terdeteksi di Helikopter].(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.