Sukses

Hubungan India-Pakistan Akan Kembali Pulih

Pertemuan antara Perdana Menteri India Manmohan Singh dan sejawatnya dari Pakistan Yousuf Raza Gilani pada puncak pertemuan para pemimpin dari Asia selatan di Bhutan, tampaknya memberikan secercah harapan. Terutama, melanjutkan kembali pembicaraan damai.

Liputan6.com, Mumbai: Perdana Menteri India dan Pakistan, Kamis (29/4), kembali melanjutkan pembicaraan mereka untuk menormalisasikan kembali hubungan kedua negara. Menurut pejabat setempat, pembicaraan berjalan sangat baik.

Sebelumnya, hubungan diplomatik antara kedua negara sempat memanas setelah India menyalahkan militan berbasis di Pakistan sebagai pelaku serangan Mumbai November 2008 [baca: Ledakan Bom di India Tewaskan 80 Orang].

Perdana Menteri India Manmohan Singh dan sejawatnya dari Pakistan Yousuf Raza Gilani bertemu di Bhutan, untuk pertemuan puncak para pemimpin dari Asia Selatan. Ini adalah pertemuan pertama mereka sejak sembilan bulan silam.

Menurut Menteri Luar Negeri India Nirupama Rao, pertemuan ini adalah bentuk dari pembaruan dialog, untuk memahami keadaan. "Ada banyak jiwa menanti ini. Ini adalah sorot masa depan, bukan masa lalu," ujar Rao. Rao menambahkan bahwa kedua menteri telah meminta perdana menteri masing-masing dan sekretaris asing untuk bertemu "secepatnya untuk menyusun modalitas untuk memulihkan kepercayaan" dan melakukan dialog ke depan.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan perundingan telah berubah menjadi lebih baik dan kedua pemimpin telah meminta perwakilan mereka untuk bertemu sesering mungkin. "Saya tidak berpikir kedua sisi seperti sedang menunggu giliran positif dalam dialog," kata Qureshi kepada wartawan. "Itu merupakan langkah ke arah yang benar dan itu dalam roh yang benar."

Kedua belah pihak telah tentatif tentang pertemuan tersebut. Ada perbedaan tentang hakikat pembicaraan, Pakistan ingin India untuk memulai kembali proses perdamaian yang lebih luas itu terhenti setelah serangan Mumbai, sedangkan India ingin Pakistan melakukan tindakan terhadap para perencana pembantaian itu.

Tapi dari hasil pertemuan kemarin, tampaknya India bersedia untuk beralih dari posisinya untuk melanjutkan pembicaraan dan Rao menambahkan bahwa tujuannya adalah bagaimana membawa dialog ke depan untuk menyelesaikan "semua masalah-masalah." "Saya tidak berpikir kita harus terjebak dengan tata-nama. Kedua belah pihak sepakat dialog adalah satu-satunya cara untuk ke depan," ujarnya.

Menurut Qureshi, putaran perundingan yang sekarang tanpa syarat dan semua masalah antara kedua negara diselesaikan di atas meja perundingan. "Kedua perdana menteri telah sepakat untuk melanjutkan proses dialog yang masih ditangguhkan selama berbulan-bulan," katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.(RST/ANS/Reuters)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.