Sukses

"Data Rekening Mencurigakan Tak Bisa Dipertanggungjawabkan"

Mabes Polri mempertanyakan asal data rekening mencurigakan milik para jenderalnya. Sebab, hasil klarifikasi dan penyelidikan sementara, data itu tak bisa dipertanggungjawabkan.

Liputan6.com, Jakarta: Mabes Polri mempertanyakan asal data rekening mencurigakan milik para jenderalnya. Sebab, hasil klarifikasi dan penyelidikan sementara, data itu tak bisa dipertanggungjawabkan. "Yang punya data itu PPATK, sementara informasi darimana tidak ada yang jelas. Ada katanya dari ICW. ICW pun harus berani menyebutkan sumber-sumber," kata Wakil Kepala Divisi Humas Brigadir Jenderal Polisi Zainuri Lubis di Jakarta, Rabu (30/6).

Pernyataan Polri direspons negatif Indonesia Corruption Watch (ICW). Mereka menilai pernyataan Polri hanya upaya untuk melindungi para jenderalnya. "Ada kecendrungan abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan oleh Polri untuk melarikan isu dari tindakan pidana atas kebocoran data yang dikategorikan rahasia," jelas Direktur ICW Emerson Yunto.

Persoalan ini mengemuka menyusul beredarnya majalah Tempo edisi terbaru bertema "Rekening Gemuk Perwira Polisi". Namun majalah Tempo ini lenyap dari peredaran karena diborong seseorang yang diduga anggota polisi. Tempo membantah kejadian ini sebagai bagian dari strategi pemasaran [baca: Dimana Edisi Tempo Terbaru?].(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini