Sukses

Baasyir Minta Belasan Kadernya Direhabilitasi

Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abubakar Baasyir mendesak pemerintah merehabilitasi belasan anggotanya yang pernah ditangkap namun dilepaskan lagi karena tidak cukup bukti terlibat terorisme.

Liputan6.com, Sukoharjo: Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abubakar Baasyir, Sabtu (15/5), mendesak pemerintah merehabilitasi belasan anggotanya yang pernah ditangkap namun dilepaskan lagi karena tidak cukup bukti terlibat terorisme.

Seperti diketahui, sejumlah pengurus dan anggota JAT cabang Jakarta ditangkap di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, pekan silam. Dua malam lalu, polisi telah melepas sebelas orang dari mereka karena tidak cukup bukti terlibat dalam terorisme. [baca: Polri Akan Pulangkan 13 Terduga Teroris]

Selain itu, Baasyir juga meminta segel dan garis polisi yang masih terpasang di kantor cabang JAT di Pejaten segera dibuka agar aktivitas pengajian bisa dilanjutkan. Ia sendiri meragukan keterangan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri terkait sumber dana jaringan teroris di Aceh yang mencapai Rp 1 miliar. Polisi menduga, penyumbang terbesar adalah Abdul Haris, Amir JAT cabang Jakarta.

Saat ini, polisi menahan Abdul Haris, Haryadi Usman, dan Syarif Usman yang disebut Kapolri sebagai penyandang dana pelatihan teroris di Aceh. Abdul Haris diduga menyumbang Rp 400 juta, Haryadi Rp 150 juta, dan Syarif Usman Rp 200 juta. Sedangkan dari kontrakan Maulana yang tewas dalam penyergapan di
Cikampek, Jawa Barat,  ditemukan uang Rp 250 juta.(YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.