Sukses

Motif Utama Calon Bomber Adalah Keagamaan

Motif utama yang mendasari kalangan anak muda bersedia menjadi bomber atau pelaku bom bunuh diri adalah keagamaan. Biasanya mereka didoktrin melalui pengajian.

Liputan6.com, Jakarta: Pengamat terorisme Al-Chaidar menyatakan motif utama yang mendasari kalangan anak muda bersedia menjadi bomber atau pelaku bom bunuh diri adalah keagamaan. Di sisi lain, Al-Chaidar juga sependapat dengan penilaian Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Sahal Mahfudz, yang mengatakan bahwa masalah pengangguran serta minimnya lapangan kerja menjadi salah satu pemicu anak muda jadi pelaku bom bunuh diri. "Kalau mereka sudah kaya buat apa jadi bomber," kata Al-Chaidar saat ditemui usai acara diskusi buku di Studio SCTV, Rabu (19/8) petang [baca: Sahal Mahfudh: Islam Tak Ajarkan Bunuh Diri].

Calon pelaku bom bunuh diri atau yang disebut "pengantin" ini, kata Al-Chaidar, biasanya diberi doktrin lewat pengajian. Kepada mereka diberi keyakinan bahwa teror yang dilakukannya adalah jihad sehingga matinya pun dianggap syahid. "Menurut mereka pula, korban yang tewas terkena ledakan bom sebenarnya juga dianggap mati syahid," ujar lulusan jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini [baca: Al-Chaidar: "Pengantin" Bukan Dihipnotis].

Soal calon "pengantin", orang yang selama ini dicari-cari polisi, Noordin M. Top, pernah berujar sambil bercanda bahwa setelah meledakkan diri mereka akan langsung bertemu dengan bidadari. "Nanti setelah bom meledak banyak debu makanya setelah itu akan dimandikan bidadari," kata Al-Chaidar menirukan gurauan Noordin [baca: Noordin, Humoris Namun Bengis].(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.