Noordin, Humoris Namun Bengis

Liputan6.com, Jakarta: Tak banyak yang tahu jika gembong teroris, Noordin M. Top ternyata memiliki selera humor yang tinggi. Pria yang paling dicari polisi itu, kerap membuat suasana cair dengan banyolan-banyolannya.

Pengamat terorisme Al-Chaidar mengungkapkan Noordin merupakan sosok yang humoris. "Dia memiliki sense of humor yang tinggi," ujarnya dalam diskusi yang diselenggarakan Klub Buku SCTV di Studio SCTV, Jakarta, Rabu (19/8).

Noordin pun sering bercanda kepada calon "pengantin" bahwa setelah meledakkan diri akan langsung bertemu dengan bidadari. "Nanti setelah bom meledak banyak debu makanya setelah itu akan dimandikan bidadari," katanya Al-Chaidar menirukan gurauan Noordin.

Jika kita ditelaah, banyolan yang dilontarkan Noordin itu terasa sarkas, seolah calon pembawa bom tersebut tidak dianggap bernilai. Makanya, dia saat ini cenderung merekrut remaja-remaja yang sedang labil yang mudah dipengaruhi dan berpikiran pendek. Dengan iming-iming "surga" para remaja yang frustasi akan mudah terjerumus dalam hasutan Noordin.

Meski humoris, Noordin sangat bengis dalam beraksi. Dia seakan-akan tidak memikirkan perasaan para korban bom maupun keluarganya. Buktinya, Noordin hingga kini masih menebarkan teror di Tanah Air.

Al-Chaidar mengaku pernah bertemu dengan Noordin di kawasan Pandeglang lima hari sebelum peristiwa pengerebekan yang menewaskan Dr. Azahari di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Sebelum bertemu dengan Noordin, dia harus melewati tujuh pos. "Saya berganti motor berkali-kali untuk bertemu Noordin", katanya.

Secara fisik, Noordin cukup tinggi untuk ukuran orang Indonesia. Al-Chaidar mengatakan, Noordin berkulit putih. Selain humoris, Noordin juga sosok pria yang sangat berani. Al-Chaidar menyebut Noordin siap menjadi pelaku bom bunuh diri. "Jika dia sudah diperintahkan pasti dia siap," ujarnya.   

Sekadar informasi, Noordin merupakan warga negara Malaysia yang diduga bertanggung jawab atas serentetan serangan teror di Indonesia. Noordin sempat dikabarkan tewas dalam penyergapan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Temanggung, Jawa Tengah, 8 Agustus lalu.(AND)