Sukses

Rumah Itu Hancur Berantakan

Rumah yang diduga dihuni oleh gembong teroris paling dicari Noordin M. Top hancur berantakan pasca penyerbuan dari pasukan Densus 88. Kini, pasukan Densus Antiteror sudah meninggalkan lokasi kejadian.

Liputan6.com, Temanggung: Rumah yang terletak di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, yang diduga dihuni oleh Noordin M. Top keadaannya kini porak-poranda. Pascapenyerbuan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror yang diperkirakan terjadi selama 17 jam membuat atap hingga seisi rumah berantakan. Maklum, di rumah tersebut sempat terjadi baku tembak antara polisi dan penghuni yang diduga tersangka teroris Noordin M. Top, Sabtu (8/8) pagi tadi.

Tembok rumah terlihat banyak lubang bekas serbuan peluru dan ledakan bom berdaya ledak rendah milik Densus 88. Diyakini, ledakan tersebut yang membuat Noordin M. Top tewas, setelah sebelumnya sempat terlibat kontak senjata dengan polisi. Jenazah Noordin ditemukan tergeletak di kamar mandi.

Sekitar pukul 13.00 WIB, jenazah yang dibungkus kantong segera dibawa ke Yogyakarta untuk kemudian diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Udara Adi Sutjipto. Jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diotopsi. Bersamaan dengan evakuasi jenazah, polisi juga sempat terlihat membawa koper putih, baju, dan dua benda bulat sebesar piring.

Dari keterangan polisi, rumah tersebut sudah diincar sejak satu tahun lalu. Sang pemilik rumah, Muhzari, sudah ditangkap sebelumnya. Warga setempat mengaku ada yang mengenal tapi ada juga yang tidak mengetahui jatidiri sang penghuni rumah terakhir. Rumah tersebut diakui tetangga Muhzari sudah pernah digerebek Densus 88. Saat itu, polisi menangkap anak Muhzari, Tatag, yang diduga menjadi kaki tangan Noordin, tiga tahun silam [baca: Bukan Pertama Kali Rumah di Temanggung Digerebek].

Menurut tetangga Muhzari bernama Wandi, sepengetahuannya penghuni rumah hanya keluarga Muhzari saja. Ia tidak tahu kalau ada orang lain yang ikut tinggal di dalamnya. Selain itu, Camat Tlogomulyo, Temanggung, Jateng, Usbianto, mengaku sempat mendapat kabar kalau di desa tersebut kedatangan pendatang tanpa membawa identitas.

Hingga kini rumah bekas penyerbuan Tim Densus 88 yang masih dipasangi garis polisi itu terus dijaga ketat. Rencananya polisi akan memasang seng mengelilingi rumah.(BJK)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini