Sukses

BMKG: 30 Persen Gempa Dunia Terjadi di Indonesia

Letak Indonesia yang berada di tiga lempeng membuat Indonesia masih terus berpotensi terjadi gempa. Masyarakat diharap tetap waspada, karena setiap tahunnya terjadi 4000 gempa di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta: Terjadinya gempa yang berpotensi tsunami di Mentawai, Sumatra Barat, sebenarnya sudah diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sejak 2007 silam. Namun begitu, BMKG tidak bisa memprediksi waktu tepat terjadinya gempa.

"Indonesia rawan gempa," tegas Deputi Bidang Geofisika BMKG P. Prih Harjadi, Selasa (2/11), "Posisi geografis Indonesia berada di tiga lempeng besar, yakni Hindia, Australia, dan Euro Asia. Gempa yang terjadi biasanya karena gesekan di antara lempeng."

Tercatat sedikitnya 4000 gempa terjadi di Indonesia setiap tahunnya dan 100 gempa di antaranya berkekuatan lebih dari lima skala Richter, dengan dua gempa berkekuatan cukup besar. Artinya, dari 12000 kali gempa yang terjadi di dunia, 30 persennya terjadi di Indonesia. Jika dibandingkan Australia, terjadinya gempa di Indonesia berpotensi 15 kali lebih besar.

Untuk mengantisipasi korban yang lebih banyak diharapkan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai lebih waspada ketika terjadi gempa. Misalnya pada tsunami 2004 di daerah Simeleu, Nanggroe Aceh Darussalam, hanya terdapat delapan korban jiwa dari ribuan warga yang bermukim di sana. Hal itu karena masyarakatnya langsung menyelamatkan diri ketika terjadi gempa.

Tak hanya itu, selain kewaspadaan, sosialisasi mengenali dan mengatasi terjadinya gempa sangat diperlukan di wilayah yang berpotensi gempa, untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.(BJK/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.