Sukses

Gaji Kecil, Masinis Kerja Sambilan

Pendapatan masinis ternyata belum sebanding dengan pekerjaan dan tanggungjawabnya. Tak heran banyak masinis yang menyambi pekerjaan lain di sela-sela kesibukannya mengemudikan kereta api.

Liputan6.com, Depok: Profesi masinis ternyata tak sederhana yang dibayangkan. Tanggung jawabnya yang besar tak sepadan dengan penghasilan yang mereka terima. Agus Nurohman, misalnya. Entah apa sebenarnya profesi utama lelaki paruh baya ini.

Enam hari dalam sepekan ia berprofesi sebagai masinis kereta api listrik (KRL). Namun di sela-sela jadi pengemudi kereta api Agus tak memiliki pilihan. Ia terpaksa menjadi tukang jamu dan merangkap sebagai tukang pijat.

Di rumah sederhananya di Depok, Jawa Barat, Agus sibuk meracik pil jamu dari beragam rempah. Dengan telaten dan tekun satu per satu pil-pil jamu itu dibuatnya. Jelang siang satu persatu pasiennya datang. Rezeki tentu pantang ditolak. Tangan-tangan terampilnya langsung memijat tubuh sang pasien. Rasa lelah tentu terasa. Tapi apa daya hanya inilah cara agar dapurnya tetap mengepul.

Kisah Agus juga dirasakan Simon. Baginya menjadi masinis selama 38 tahun bukalah hal gampang. Jam kerja yang panjang ditambah ratusan nyawa penumpang bertumpu dipundaknya ternyata belum sebanding dengan pendapatan yang diterimanya. Jika kecelakaan kereta kerap terjadi siapakah sebenarnya yang harus disalahkan?.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.