Sukses

Polisi Bersiaga di PT Anugrah Alam Sejahtera

Pascaamuk massa, sejumlah personel polisi dan TNI disiagakan di PT Anugrah Alam Sejahtera di Desa Jati Baru, Kecamatan Mandiangin, Jambi. Seluruh aktivitas perusahaan hutan tanaman industri ini dihentikan.

Liputan6.com, Jambi: Pascaamuk massa, sejumlah personel polisi dan TNI disiagakan di PT Anugrah Alam Sejahtera di Desa Jati Baru, Kecamatan Mandiangin, Jambi, Sabtu (1/9). Seluruh aktivitas perusahaan hutan tanaman industri ini juga dihentikan.

Tidak banyak bangunan milik PT Anugrah Alam Sejahtera yang selamat dari amukan warga sejumlah desa di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi, kemarin. Puing-puing sisa aksi anarkis tersebut hingga kini masih terlihat. Petugas juga telah memasang garis polisi.

Kapolda Jambi Brigjen Polisi Ade Husen bersama Bupati Sarolangun Cek Endra meninjau langsung lokasi amuk massa yang dipicu sengketa lahan tersebut. Sampai kini, belum ada pelaku yang diperiksa. Polisi mengaku tidak mau gegabah menangani kasus ini.

Sementara itu, ratusan karyawan PT Anugrah Alam Sejahtera masih diungsikan ke Jambi. Menurut salah seorang manajer PT Anugrah Alam Sejahtera, Gumanti, kerugian atas aksi tersebut ditaksir mencapai Rp 5 miliar.

Warga Kecamatan Mandiangin, Sarolangun, Jambi, Jumat (31/8) sekitar pukul 09.00 WIB, mengamuk dan membakar bangunan perusahaan, alat berat, serta mobil operasional milik PT Anugrah Alam Sejahtera. Polisi dan petugas keamanan tidak mampu menghentikan aksi massa.

Aksi ini bermula dari unjuk rasa warga Mandiangin. Warga meminta lahan mereka seluas 2.000 hektare agar dikembalikan karena belum mendapat ganti rugi atas pembebasan lahan. Mereka menuding perusahaan hutan tanaman industri itu mendapatkan lahan dengan mengintimidasi warga [baca: Warga Bakar Bangunan PT Anugrah Alam Sejahtera]. (APY/FRD)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini