Sukses

Suaka untuk Assange Dikritik

Inggris dan Swedia mengkritisi langkah Ekuador terkait kebijakan pemberian suaka terhadap Julian Assange.

Liputan6.com, London: Inggris dan Swedia mengkritisi langkah Ekuador terkait kebijakan pemberian suaka terhadap Julian Assange. Kritik ini muncul di tengah perdebatan diplomatik terkait langkah lanjutan setelah pemberian suaka tersebut. Pendiri Wikileaks ini sebelumnya mengungsi ke Kantor Kedutaan Ekuador di London sejak Juni lalu untuk menghindari ekstradisi ke Swedia karena dituduh memperkosa.

Assange sendiri telah berulang kali membantah tuduhan tersebut. Namun, Pemerintah Inggris telah mengatakan mereka tidak akan membiarkan Assange pergi meninggalkan negara itu. Ekuador sendiri sejauh ini masih yakin sikap pemerintah Inggris akan melunak.

Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Platino mengatakan dia berharap pembicaraan dengan Inggris dapat menyelesaikan persoalan ini. Selain itu, menurutnya Inggris harus menghormati "keputusan berdaulat" Ekuador jika tidak maka mereka akan berupaya menggunakan jalur alternatif yang diatur oleh hukum internasional untuk meminta jalur aman mengeluarkan Assange.

"Kami merasa ini tidak beralasan jika sebuah negara berdaulat telah membuat keputusan untuk memberikan suaka kemudian warga tersebut tetap dipaksa tinggal di kantor kedutaan untuk waktu yang lama," kata Plantino seperti dikutip BBC Indonesia, Jumat (17/8). Ekuador sebelumnya beralasan hak asasi Assange akan terlanggar jika dia tetap diekstradisi ke Swedia dan ditanyai soal tuduhan pemerkosaan yang dikenakan padanya.

Menlu Inggris, William Hague mengatakan tidak ada basis hukum yang membolehkan Assange meninggalkan negara itu. Dia juga mengingatkan kasus ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama.

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Swedia, Anders Joerle mengatakan langkah Ekuador yang ingin menghentikan proses hukum di Swedia dan kerja sama hukum di antara negara Eropa sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini