Sukses

Uni Eropa Resmi Embargo Minyak Iran

Uni Eropa secara resmi menetapkan embargo minyak Iran mulai 1 Juli mendatang. Inilah salah satu sanksi yang diberikan negara-negara Barat atas pengembangan nuklir Iran, selain sanksi finansial dan perdagangan.

Liputan6.com, Luxemburg: Uni Eropa secara resmi menetapkan akan mengembargo minyak Iran mulai 1 Juli mendatang. Ini merupakan salah satu sanksi yang diberikan negara-negara Barat atas pengembangan nuklir Iran, selain sanksi finansial dan perdagangan.

"Ini merupakan langkah penting untuk memperingatkan pemimpin Iran untuk memahami maksud kami. Kami akan mengintensifkan sanksi hingga Iran benar-benar meyakinkan kami jika program nuklirnya itu memang untuk perdamaian," ujar Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague.

Pada pertemuan di Luxemburg, Senin (25/6), Kementrian Luar Negeri Uni Eropa secara bulat akan tetap mengembargo minyak Iran meski ada beberapa hambatan, seperti ketergantungan Yunani pada minyak Iran.

Masalah ketergantungan Yunani atas minyak Iran sempat mengganjal kesepakatan sanksi tersebut, terutama terkait waktu dan kondisi embargo minyak. Namun Yunani yang kini sedang terbelit utang dan sangat bergantung pada minyak Iran hingga sepertiga impornya mengaku telah menyepakati masalah finansial dengan Iran, termasuk pembayaran 60 hari dan tidak ada jaminan finansial.

Iran tercatat memasok 34,2 persen dari total impor minyak Yunani. Iran juga memasok 14,9 persen impor minyak Spanyol dan 12,4 persen total impor Italia. Dengan kondisi tiga negara yang kini sedang mengalami kesulitan ekonomi, maka kemungkinan pembicaraan mengenai embargo minyak itu akan sulit.

"Tidak akan ada perubahan, kami akan tetap lancarkan embargo pada 1 Juli mendatang," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Catherine Ashton.

Menurut Aston, langkah ini diharapkan dapat menyelesaikan solusi nuklir Iran yang masih alot. Seperti diketahui, sebelumnya dialog nuklir antara Iran dengan negara P5+1 (Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, dan Inggris, ditambah Jerman) digelar di Moskow, Rusia, pada Senin pekan lalu. Dalam pembicaraan tersebut, enam negara besar tersebut bermaksud mendesak Iran menghentikan pengembangan nuklir.

Namun, Delegasi Iran Saeed Jalili menyatakan bahwa negaranya akan tetap melanjutkan pengayaan uranium hingga level 20 persen. Menurutnya, tidak ada yang salah dalam pengembangan nuklir Iran. Sebab, pengembangan tersebut bertujuan untuk perdamaian dunia.(Reuters/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini