Inggris Usir Diplomat Suriah

Liputan6.com, London: Inggris telah memutuskan untuk mengusir perwakilan Suriah, Syrian Charge d'Affaires, dan dua diplomat lainnya pada Selasa (29/5) waktu setempat. Langkah ini sebagai bagian dari kerja sama internasional untuk menambah tekanan terhadap pemerintah Suriah. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague.

Menurut Hague, Syrian Charge d'Affaires yang merupakan diplomat Suriah paling senior di Inggris, kemarin dipanggil Departemen Luar Negeri Inggris. Ia diberi waktu selama tujuh hari untuk meninggalkan Inggris. "Dua diplomat Suriah lainnya akan dikeluarkan pada saat yang sama," kata Hague. "Sekutu dan mitra kami di seluruh dunia akan mengambil tindakan serupa."

Negara-negara yang akan mengambil tindakan serupa adalah Jerman, Prancis, Australia, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, dan Kanada.

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, tindakan itu sebagai respon langsung terhadap pembantaian lebih dari 100 orang di sebuah desa Suriah, Houla, pada Jumat dan Sabtu lalu. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Suriah [baca: Tentara Suriah Tembak Mati 32 Anak-anak].

"Kami juga akan membahas di Uni Eropa mengenai pengetatan lebih lanjut dari sanksi terhadap Suriah," ucap Hague. "Kami juga sudah berdiskusi dengan Rusia kemarin. Dan, Menteri Luar Negeri Rusia juga sudah setuju dengan kami untuk meningkatkan tekanan pada semua pihak."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris juga sudah membahas langkah-langkah berikutnya dengan Menteri Luar Negeri Prancis, Australia dan Kanada. Saat ini, mereka akan menggelar pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia Margallo.(Xinhua/BOG)