Sukses

PBB: 5.000 Warga Sipil Tewas di Suriah

Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia (HAM) melaporkan lebih dari 5.000 warga sipil tewas dalam demonstrasi berujung kekerasan di Suriah. Lebih dari 300 di antaranya anak-anak.

Liputan6.com, Damaskus: Lebih dari 5.000 warga sipil tewas dalam demonstrasi berujung kekerasan di Suriah. Demikian pernyataan resmi Komisaris Tinggi PBB untuk hak asasi manusia (HAM), Navi Pillay, Senin (12/12). Pillay menyatakan hal itu dalam sebuah konferensi pers di luar gedung Dewan Keamanan PBB setelah pertemuan dewan 15 negara yang membahas situasi di Timur Tengah, termasuk Suriah.

"Ini mengejutkan saat saya melaporkan ke Dewan Keamanan PBB pada 18 Agustus bahwa sekitar 2.000 warga sipil tewas," kata Pillay seperti dikutip Xinhua. "Namun, hari ini saya kembali melaporkan total kematian melampaui 5.000 orang dan lebih dari 300 di antaranya anak-anak."

Ketegangan di Suriah dimulai sejak Maret lalu saat para demonstran turun ke jalan untuk menyerukan penggulingan Presiden Bashar Assad. Kini, situasi semakin memanas setelah pasukan militer pemerintah dilaporkan menembaki para demonstran. Rabu lalu, Assad menyalahkan kekerasan terhadap oknum-oknum ekstrimist dan teroris yang bersimpatik ke Al-Qaeda.

Menurut pernyataan Pillay, ribuan warga Suriah juga dijatuhkan hukuman penjara oleh pemerintah. Mereka dilaporkan mengalami penyiksaan di dalam penjara. Beberapa warga Suriah lainnya juga telah mengungsi dari rumah mereka. Pillay merekomendasikan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk menindak Suriah.(JAY/BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.