Sukses

Konflik di Suriah Bisa Picu Perang Sipil

Protes gelombang baru antirezim Presiden Bashar al-Assad melanda beberapa kota di Suriah selama akhir pekan. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan perang sipil seperti di Libia.

Liputan6.com, Damaskus: Didukung oleh eskalasi tekanan internasional terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad, protes gelombang baru antirezim melanda beberapa kota di Suriah selama akhir pekan. Menurut laporan radio Suriah Syam, Jumat (18/11) waktu setempat, ratusan orang menyerukan jatuhnya kepemimpinan Assad.

Sementara itu, massa pro-Assad juga turun ke jalan untuk memberikan dukungan. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan perang sipil seperti di Libia. Lembaga Hak Asasi Manusia setempat melaporkan, sedikitnya enam orang tewas hari ini akibat bentrok dengan pasukan keamanan.

Beberapa serangan baru yang dilakukan oleh tentara pemberontak Suriah terhadap sebuah pangkalan udara di luar dan kantor pemerintah dikhawatirkan akan menjadi pemicu perang saudara yang tidak dapat dihindari. Tekanan internasional untuk mengisolasi rezim Assad juga mulai gencar dilakukan dunia-dunia barat.

Hal itu dilakukan untuk menjatuhkan Assad dengan cara yang sama seperti mantan pemimpin Libia Muamar Khadafi. Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe mengatakan, "kami harus terus menekan Suriah dan menyerukan PBB untuk bertindak melawan rezim Assad."(Xinhua/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini