Sukses

Jenazah Korban Bentrokan Masih Ditahan Karyawan

Seorang karyawan PT Freeport Indonesia yang menderita luka tembak saat terjadi bentrok akhirnya meninggal. Keluarga tidak mengizinkan polisi mengubur jenazah sebelum manajemen PT Freeport menyelesaikan sengketa dengan karyawan.

Liputan6.com, Timika: Leo Wandagau, seorang karyawan PT Freeport Indonesia, yang menderita luka tembak saat terjadi bentrokan dengan polisi pekan lalu, akhirnya meninggal. Meski Leo meninggal dua hari lalu, rekan-rekannya sesama karyawan PT Freeport dan warga tujuh suku masih berduka. Dengan caranya sendiri mereka menunjukkan duka dan solidaritas untuk Leo.

Leo tertembak dibagian punggung saat pecah bentrokan antara polisi dan ribuan karyawan Freeport yang tengah mogok di sekitar Terminal Gorong-Gorong, Timika. Saat itu seorang karyawan Petrus Ayamiseba tewas tertembak. Sedangkan leo terluka akibat tertembak di punggung. Ia sempat dirawat di rumah sakit lalu dipulangkan ke rumahnya di Kwamki Lama.

Ahad sore jenazah Leo dibawa ke Chek Poin 27. Di tengah-tengah ribuan karyawan yang mogok, karyawan dan warga tujuh suku membangun tenda di pintu masuk Chek Poin 27. Akses keluar dan masuk kendaraan PT Freeport pun tertutup. Apalagi jalan di Mile 26 dan 27 juga masih dipalang karyawan.

Hingga Senin (17/10), karyawan pt Freeport dan warga tujuh suku masih menduduki Chek Poin 27. Upaya polisi membujuk mereka menyerahkan jenazah Leo untuk dikubur tak berhasil. Keluarga dan karyawan berkeras menolak mengubur mayat Leo sebelum sengketa antara PT Freeport dan ribuan karyawannya diselesaikan.
 
Demo karyawan Freeport untuk menuntut kenaikan upah berlangsung sejak 15 September lalu. Meski dua orang sudah kehilangan nyawa tak juga ada titik temu antara karyawan dan manajemen.(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.