Sukses

Sembilan Jam Diperiksa KPK, Nazar Beberkan Semua

Muhammad Nazaruddin mengaku telah membeberkan semua alur transaksi keuangan dalam kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games kepada para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Liputan6.com, Jakarta: Muhammad Nazaruddin mengaku telah membeberkan semua alur transaksi keuangan dalam kasus suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games kepada para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu membeberkan hal itu dalam pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (12/10), yang berlangsung selama sembilan jam, mulai pukul 11.00 WIB hingga 20.00 WIB tadi.

Menurut Nazar, dirinya telah menjelaskan ke penyidik KPK bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga terlibat dalam kasus proyek wisma atlet. Bukan hanya itu, Nazar juga menjelaskan bahwa Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Angelina Sondakh juga menerima uang sebanyak Rp 9 miliar dalam proyek tersebut dan didistribusikan ke Wakil Bendahara Umum PD Mirwan Amir dan kepada Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Jafar Hafsah [baca: Diperiksa KPK, Nazar Kembali Tuding Angie].

"Saya udah jelaskan sama penyidik tentang keterlibatan Anas di wisma atlet, saya juga jelaskan soal pengakuan Angelina bahwa dia terima uang Rp 9 miliar, dia distribusikan ke Mirwan Amir, dari Mirwan ke Anas, ke Jafar Hafsah. Saya jelaskan secara detail, poinnya seperti itu," jelas Nazar usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam.

Lebih lanjut Nazar juga menjelaskan ke penyidik KPK bahwa Anas Urbaningrum juga menjadi salah satu pimpinan di perusahaannya, yaitu Permai Group. Bukan hanya itu, Nazar juga membenarkan bahwa Yulianis yang menjadi saksi kunci dalam kasus ini merupakan direktur keuangan dan bukan wakil direktur keuangan yang selama ini dijelaskan.

"Saya ditanya juga soal posisi kantor di Mampang, saya jelaskan juga bahwa posisi pimpinan di situ Anas, direktur keuangannya Yulianis, saya tunjukkan bukti bahwa Yulianis bukan wakil direktur keuangan dia itu direktur keuangannya," tuturnya.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini