Sukses

Megawati Kritik pemerintah Soal Perbatasan

Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri, menilai bahwa pemerintah Indonesia pada saat ini lembek dalam menyikapi pencaplokan perbatasan di wilayah Tanjung Datu dan Camar Bulan oleh Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri, menilai bahwa pemerintah Indonesia pada saat ini lembek dalam menyikapi pencaplokan perbatasan di wilayah Tanjung Datu dan Camar Bulan oleh Malaysia.

Megawati Soekarno Putri yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai pemerintah sudah tidak memiliki harga diri lagi, lantaran sibuk membantah pencaplokan yang benar-benar terjadi pada saat ini. "Mbok ya punya harga diri toh. Bung Karno pernah bilang kita harus berdaulat di bidang politik, kalo Bung Karno dulu berani samperin kesana, tapi Pemerintah sekarang ini bilang enggak ada nyaplok. SBY pasti tidak berani berbicara minta penjelasan (ke Malaysia)," ucap Mega saat menyampaikan pandangan Bung Karno di Megawati Institut, Jakarta, Rabu (12/10).

Hal tersebut diungkapkan Mega menanggapi Kasus hilangnya 1.495 hektare tanah dan 80 ribu wilayah laut Indonesia oleh Malaysia. megawati menilai kasus ini sebagai bukti tidak adanya perhatian pemerintah yang serius terhadap daerah-daerah perbatasan yang ada di Indonesia. Mega meminta kepada pemerintah Indonesia saat ini dapat mendatangi pemerintah Malaysia dan memberi ultimatum agar tidak berani macam-macam untuk mengusik kedaulatan Indonesia.

Patok perbatasan yang tergeser, saran dia, harus segera dipindah ke tempat aslinya agar wilayah Indonesia tidak dimasuki kepentingan Malaysia. Pemerintah Indonesia diminta jangan hanya sibuk berbicara membantah pencaplokan wilayah tersebut kepada masyarakat Indonesia tetapi tidak bekerja sama sekali untuk menindak hal tersebut. "Jangan Hanya ngomong saja, berbuat dong jangan banyak bicara, seharusnya banyak bicara tapi banyak bekerja dan berbuat," tandas mega dengan cetus. (ARI).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.