Sukses

Skandal Tabloid NoW Bisa Menerpa PM Cameron

Skandal tabloid News of the World (NoW) ternyata juga membuat khawatir pemerintah koalisi Inggris yang berkuasa saat ini bahwa mereka akan terkena dampak politik skandal ini.

Liputan6.com, London: Skandal tabloid News of the World (NoW) ternyata juga membuat khawatir pemerintah koalisi Inggris yang berkuasa saat ini bahwa mereka akan terkena dampak politik skandal ini. Pasalnya, ketika masuk ke Downing Street nomor 10 pada Mei 2010, Perdana Menteri David Cameron mengangkat Andy Coulson sebagai Direktur Komunikasi Kantor Perdana Menteri.

Pilihan PM Cameron ini ditentang banyak orang, karena Coulson adalah mantan Pemimpin Redaksi NoW periode 2003-2007 yang mencakup periode munculnya berbagai tuduhan penyadapan telepon. Namun PM Cameron tidak menggubris peringatan itu. Pada saat itu Coulson mengaku dia tidak tahu menahu mengenai penyadapan oleh tabloid tersebut.

Namun pada Januari ini Coulson tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya. Pada Jumat pekan lalu Coulson bahkan ditangkap polisi atas dugaan berkomplot menyadap komunikasi dan melakukan korupsi. Polisi diduga memiliki bukti bahwa Coulson mengetahui penyadapan oleh anak buahnya dan menyetujui pembayaran kepada sejumlah anggota polisi untuk mendapatkan informasi.

Kalau Coulson terbukti bersalah, ini bisa membuat penilaian PM Cameron dalam mengambil keputusan dipertanyakan, terutama karena di sudah diperingatkan agar tidak mengangkat Coulson.

Pada Januari 2007, tabloid ini mulai dirundung masalah, ketika redaktur urusan keluarga kerajaan Clive Goodman dan seorang detektif swasta Glenn Mulcaire dijatuhi hukuman penjara karena terbuka melakukan penyadapan telepon. Mereka terbukti menyadap telepon sejumlah asisten Pangeran William.

Kasus ini membuka serangkaian kasus lain yang mengundang tuduhan bahwa sejumlah wartawan tabloid itu juga menyadap telepon sejumlah keluarga korban pembunuhan, keluarga korban pengeboman di London dan keluarga para tentara Inggris yang tewas dalam tugas. Sampai saat ini penyelidikan atas dugaan penyadapan telepon ini masih berlangsung.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini