Sukses

Assange Tolak Diekstradisi ke Swedia

Pendiri situs WikiLeaks Julian Assange telah meminta pengadilan Inggris agar memblokir ekstradisi dirinya ke pengadilan Swedia untuk menghadapi tuduhan kejahatan seksnya selama proses persidangan yang digelar selama dua hari sejak Senin (7/2) lalu.

Liputan6.com, London: Pendiri situs WikiLeaks Julian Assange telah meminta pengadilan Inggris agar memblokir ekstradisi dirinya ke pengadilan Swedia untuk menghadapi tuduhan kejahatan seksnya selama proses persidangan yang digelar selama dua hari sejak Senin (7/2) lalu.

Seperti dilansir NHK, Selasa (8/2), pendiri situs whistle-blowing itu hadir di sebuah pengadilan di London pada Senin dan Selasa untuk sidang 2 hari pada tawaran ekstradisi dari pemerintah Swedia. Assange dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap dua wanita di Swedia. Ia ditangkap di London Desember lalu atas permintaan Swedia, dan kemudian dibebaskan dengan jaminan bersyarat.

Dalam proses sidang pada Senin lalu, jaksa mengatakan bahwa jika ada seseorang yang dibebani dengan tuduhan pelecehan seksual pada wanita dihukum Swedia akan diekstradisi di bawah hukum Inggris. Sidang ekstradisi itu juga mengungkap peristiwa lengkap di mana Assange mengunjungi Swedia untuk menyimpan data keperluan WikiLeaks pada server yang terletak dalam sebuah terowongan di bukit berbatu Stockholm [baca: Julian Assange Kembali Hadapi Persidangan].

Namun, Assange membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa dia tidak akan mendapatkan pengadilan yang adil di Swedia karena proses persidangan tentang kasus-kasus kejahatan seks diadakan di balik pintu tertutup di Swedia. Usai persidangan, Assange berharap semuanya berjalan lancar untuk membuktikan dirinya tak bersalah atas tuduhan tersebut. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini