Sukses

SBY Tegur Partai "Bandel"

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegur partai-partai yang melanggar sejumlah ketentuan dalam koalisi. Opsi pengusiran salah satu partai "bandel" dalam koalisi pun menjadi semakin santer dibicarakan.

Liputan6.com, Jakarta: Hak angket mafia pajak yang didukung penuh Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya harus takluk oleh kekuatan yang digalang Partai Demokrat di DPR, beberapa waktu lalu. Kendati gagal namun peristiwa penting ini menandakan adanya keretakan di dalam koalisi pemerintah yang beranggotakan enam partai tersebut.

Pada Selasa (1/3), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pertama kalinya angkat bicara. Ia menegur partai-partai "bandel" yang melanggar sejumlah ketentuan dalam koalisi. "Dari evaluasi, saya nilai ada sejumlah kesepakatan yang tidak ditaati atau dilanggar oleh sejumlah partai. Hal ini juga dijustifikasi atau dibenarkan oleh pandangan umum," kata SBY.

Tentu, setiap pelanggaran lazimnya berbuah hukuman. Saat ini mungkin adalah saat paling tepat bagi pemerintahan SBY-Boediono untuk merombak susunan kabinet. Salah satu alternatif yang bisa diambil adalah mengeluarkan salah satu partai di antara Golkar dan PKS.

"Kalau PDIP tidak masuk, sulit untuk membuang Partai Golkar atau PKS sekaligus. Mungkin hanya salah satunya saja yang bisa dibuang dengan catatan Gerindra masuk. Kalau tidak sulit untuk memperbaiki partai-partai nakal ini," ujar pengamat politik Burhanudin Muhtadi.

Jika tindakan tegas tidak dilakukan, partai lain di koalisi yang selama ini mendukung penuh pemerintah pun tentunya akan juga meminta penghargaan politik. Apa pun kebijakan yang diambil SBY nantinya sudah pasti akan menimbulkan dampak politik. (CHR/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini