Sukses

Hati-Hati "Penumpang Gelap" Aksi 28 Januari

Andi Mallarangeng meminta berhati-hati terhadap pihak yang mendorong mahasiswa melakukan tindakan yang mengarah pada anarkis pada aksi 28 Januari 2010.

Liputan6.com, Jakarta: Mentero Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mempersilakan pemuda dan mahasiswa berunjuk rasa pada 28 Januari 2010 bertepatan berakhirnya 100 hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu II asal tak anarkis. "Silakan saja demo asalkan tertib, damai, dan sesuai aturan," kata Andi di Jakarta, Senin (25/1) seperti dikutip ANTARA.

Andi Mallarangeng meminta mahasiswa dan pemuda berhati-hati terhadap "penumpang gelap" yang ingin memanfaatkan situasi itu untuk kepentingannya. Andi meminta berhati-hati terhadap pihak yang mendorong mahasiswa melakukan tindakan yang mengarah pada anarkis. Jika aksi dilakukan anarkis, katanya, maka aksi tersebut tak akan disenangi oleh masyarakat.

Ia mengatakan, unjuk rasa tidak dilarang. Sebagai contoh, katanya, pada waktu dirinya masih menjadi juru bicara kepresidenan sering menerima utusan pengunjuk rasa. Bahkan pernah penduduk sebuah desa berunjukrasa ke Istana hanya karena kepala desanya menjual motor inventaris, katanya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengingatkan pelaku Petisi 28 dalam menjalankan aksinya agar mematuhi koridor hukum yang berlaku dan tidak mengabaikan hak masyarakat lainnya dalam memperoleh keamanan. "Silakan mereka melakukan aksinya dan selama ini pemerintah tidak pernah melarang masyarakat melakukan demo," kata Djoko.

Menurut dia, pemerintah selama ini tidak pernah melarang masyarakat melakukan demo untuk menyalurkan aspirasinya asalkan dilakukan ketentuan yang berlaku. "Apa pernah pemerintah melarang masyarakat melakukan aksi demo? Boleh mereka melakukan aksi demo asalkan pegang koridor hukum," katanya.

Djoko mengingatkan, demonstran hendaknya juga jangan berlaku semaunya tapi juga harus memikirkan hak-hak masyarakat lain sehingga yang tidak ikut demo bisa menikmati haknya juga. "Ini penting agar masyarakat yang lain tidak merasa khawatir dengan adanya aksi demo," tegas Menko Polhukam.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.