Sukses

PKS Desak KPU Bersikap Profesional

PKS berharap kisruh penetapan kursi di DPR tidak meluas dan tetap proporsional. Keputusan MA yang membatalkan penghitungan suara tahap kedua KPU membuat kecewa sejumlah partai.

Liputan6.com, Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap protes yang dilakukan sejumlah partai politik terhadap keputusan Mahkamah Agung tidak meluas dan tetap proporsional. Sebagai salah satu kader PKS yang kemungkinan besar gagal masuk parlemen, Mustafa Kamal berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersikap lebih bijaksana menyikapi putusan Mahkamah Agung (MA). "KPU seharusnya bersikap profesional," kata Mustafa Kamal yang dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin (27/7).

Wakil Sekretaris Fraksi PKS di DPR ini mendesak KPU tidak terpengaruh dengan putusan MA. Mustafa juga minta agar KPU melakukan upaya serius agar perolehan suara parpol tidak berubah, sebagaimana sudah ditetapkan KPU.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah calon legislator diperkirakan gagal menjadi anggota Dewan terkait dengan keputusan MA yang membatalkan penghitungan suara tahap kedua KPU. Keputusan MA itu membuat kubu PPP meradang. Irgan Chairul Mahfiz, Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), meminta KPU mengabaikan keputusan MA tersebut. Seandainya sejumlah nama calon dewan dari PPP benar-benar tidak lolos ke Senayan, partai berlambang Kabah ini akan menggugat MA.

Tak hanya Irgan, Wakil Sekjen DPP Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno, juga mengaku kecewa dengan putusan MA yang dinilai tidak adil. "Karena itu PAN akan mengajukan perlawanan hukum dan politik. Caranya antara lain melalui gugatan pihak ketiga dan mengajukan peninjauan kembali (PK)," kata Teguh [baca: Sekjen PPP Akan Gugat Mahkamah Agung].(ROM) 

Berikut daftar nama kader partai yang gagal duduk di DPR, jika putusan MA dilaksanakan:

PPP:
Suryadharma Ali
Irgan Chairul
Maiyasyak Johan
Ahmad Farial
Nu'man Abdul Hakim
Wardatul Assriah
Endang Sukandar
Izzul Islam
Iskandar Syaichu
Okky Asokawati

PKS:
Refrizal
Mustafa Kamal
Agus Purnomo
Suswono
Andi Rahmat
Misbakhum Yusuf
Nurhasan Zaidi
Rofi Munawar
Abdul Azis Suseno

Partai Golkar:
Popong Otje Djudjunan
Zulkarnaen Djabar
Harbiah Salahuddin
Hardi Soesilo
Ade Supriatna

PAN:
Abdul Rozap Rais
Marwoto
Teguh Juwarno
Viva Yoga
Alimin
Chandra TW
Eko Patrio
Tjatur Sapto
Yasti
Hana Gayatri
Hakam Naja\Ibrahim Sakti
Eri Purnomohadi
M. Syafruddin
Sunartoyo
M. Najib
Andi Cakra Wijaya

Partai Gerindra:
Muzani
Sumarjati Arjoso
Agus Jelantik
Rachel Maryam
Nurodji
Gunadi Ibrahim
Desmond J. Mahesa
Rindoko
Noura Dian
Lukman Hakim
Harun al Rasyid

Partai Hanura:
Erik Satrya
Ferdinan Sempurna Djaya
Fauzi Ahmad
Iqbal Alan
Miryam Haryani
Sunardi Ayub
Akbar Faisal
Saleh Husin

PKB:
Cecep Syarifuddin
Dedi Wahidi
Agus Sulistiyono
Lukman Edi
Chusnunia
Otong Abdurahman





* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini