Sukses

TEPCO Kirim Robot ke Fukushima

Juru bicara TEPCO menjelaskan, dua robot buatan Amerika Serikat akan masuk ke reaktor nomor tiga pada hari ini untuk memeriksa tingkat radiasi, temperatur, kelembapan dan oksigen.

Liputan6.com, Fukushima: Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang yang rusak, mengumumkan akan mengirim dua robot ke bangunan reaktor yang hancur karena ledakan hidrogen. Robot dikirim untuk mengukur tingkat radiasi dan temperatur. Demikian diumumkan juru bicara operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO), Ahad (17/4).

Hingga kini, para pekerja berupaya menstabilkan PLTN Fukushima Daiichi setelah gempa dan tsunami yang merusak sistem pendingin pada 11 Maret silam, Namun, mereka tidak bisa memasuki bangunan reaktor mana pun sejak bencana terjadi.

Ledakan--di antaranya disebabkan oleh bertambahnya hidrogen yang bereaksi dengan oksigen di atmosfer beberapa hari setelah gempa--meniupkan atap pelindung struktur luar bangunan reaktor nomor tiga.

Juru bicara TEPCO menjelaskan, dua robot buatan Amerika Serikat akan masuk ke reaktor nomor tiga pada hari ini untuk memeriksa tingkat radiasi, temperatur, kelembapan dan oksigen.

Radiasi dari reaktor yang terlalu panas itu telah menyebar ke udara, tanah dan laut, sehingga pemerintah harus menerapkan zona larangan di sekitar PLTN di Prefektur Fukushima serta menghancurkan usaha perikanan dan industri pertanian setempat.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh tangan kanan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, Yukio Edano, saat melakukan kunjungan pertama ke Fukushima, tempat ia bertemu dengan pejabat setempat dan pekerja darurat.

Edano yang juga juru bicara pemerintah mengatakan, keselamatan warga di wilayah itu menjadi prioritas utama Tokyo. Sebab, data yang baru menunjukkan air dengan kandungan radioaktif dari PLTN yang tinggi masih bocor ke laut.

"Pemerintah menjadikan keamanan penduduk setempat sebagai prioritas utama," katanya kepada wartawan di Kota Fukushima. Edano juga mengatakan bahwa TEPCO sudah "berada di tahap akhir" untuk mengungkapkan strategi rinci dalam mengatasi krisis nuklir terburuk setelah Chernobyl itu. Ia menambahkan bahwa hal tersebut akan segera diumumkan kepada publik.

PM Jepang telah mengatakan pengendalian situasi di PLTN menjadi "prioritas utama" dan berjanji untuk "menjaga keterbukaan" mengenai krisis. "Kami terus melakukan usaha terbaik untuk mengatasi masalah kebocoran radioaktif dari PLTN ke laut," kata PM Naoto Kan dalam satu artikel yang dipublikasikan di Surat Kabar Herald Tribune, kemarin.

Komentarnya itu dinyatakan setelah TEPCO menyebutkan tingkat radioaktif iodine-131 di laut dekat reaktor nomor dua telah meningkat 6.500 kali dari batasan yang dibolehkan pada Jumat lalu, semula hanya 1.100 kali pada Kamis.

TEPCO sebelumnya mengatakan telah berupaya menyumbat kebocoran radioaktif dari retakan lubang ke lautan dan memeriksa apakah masih ada air limpasan dari PLTN. Operator juga berupaya mengosongkan tempat penampungan dari air yang mengandung radioaktif tingkat rendah dengan membuangnya ke lautan, sehingga menimbulkan protes dari nelayan setempat dan kekhawatiran lingkungan sekitar.(ANS/AFP/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.