Sukses

Sumiati Belum Memungkinkan Dioperasi

Sumiati binti Salan Mustapa, TKI asal Indonesia yang disiksa majikannya secara kejam dan sadis, kini dalam kondisi perbaikan nutrisi. Kondisi Sumiati belum memenuhi syarat masuk ke kamar operasi

Liputan6.com, Jakarta: Sumiati binti Salan Mustapa, TKI asal Indonesia yang disiksa majikannya secara kejam dan sadis, kini dalam kondisi perbaikan nutrisi. TKI asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, itu kini dalam penanganan tim dokter Rumah Sakit King Fahd di Madinah, Arab Saudi. "Sumiati dirawat beberapa tim dokter, dari dokter bedah plastik, vertikal, dan ortopedi," kata seorang perawat di RS King Fahd dalam wawancara lewat sambungan telepon dengan SCTV, Selasa (16/11) siang.

Ia menambahkan, perawatan Sumiati akan berlangsung lama. Bahkan, kondisi wanita berusia 23 tahun itu belum memenuhi syarat masuk ke kamar operasi. "Menurut tim bedah plastinya, Sumiati harus dalam kondisi fit," ucapnya.

Sumiati kini dirawat di lantai tiga RS King Fahd. Ia mengungkapkan, kulit kepala TKI itu sebagian sudah tidak ada. Bentuk hidung Sumiati juga telah berubah. "Mungkin tulang hidungnya dihajar," ucapnya. Selain itu, bibir atasnya sudah tipis sebelah atau tidak ada [baca: Sadis, Bibir TKI Digunting Majikan].

Ia mengatakan, menurut Sumiati, luka-luka itu didapat dari siksaan yang dilakukan sang majikan. Mulai dari ditaruh di kamar mandi, dibangungkan dengan cara diinjak-injak, dipukul dengan besi, dan mulutnya dicakar-cakar. "Saya tak bisa membayangkan, ini semua diperlakukan selama lima bulan," tuturnya.

Perawat itu menyangkal kalau Sumiati melarikan diri dari rumah majikannya. Ia menyatakan Sumiati dibawa ke rumah sakit dalam kondisi mengenaskan. Sebelumnya, korban dibawa ke rumah sakit swasta. Menurut majikannya, Sumiati tak diterima di rumah sakit swasta karena menderita gangguan jiwa. Karena itu, Sumiati lantas dibawa ke rumah sakit jiwa. Namun, hasil tes menunjukkan ia tidak sakit jiwa. Sumiati kemudian dirujuk ke RS King Fahd.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.