Sukses

Indonesia Menginginkan KTT Hasilkan Konsensus Global

Presiden SBY gencar melobi petinggi negara-negara Eropa soal komitmen mereka mengatasi perubahan iklim. Sebab, komitmen itu berpengaruh terhadap Indonesia.

Liputan6.com, Copenhagen: Aktifnya diplomasi yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke sejumlah negara Eropa mengenai komitmen mengatasi perubahan iklim, bukan tanpa sebab. Setidaknya ada tiga hal penting. Pertama, Indonesia mengalami degradasi lingkungan yang parah dan bencana alam akibat iklim yang tak menentu. Kedua, Indonesia mempunyai salah satu aset di bumi, yakni hutan-hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia. Terakhir, luasnya lautan Indonesia yang juga harus dijaga.

Reporter SCTV, Don Bosco Selamun, dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmar, Rabu (16/12), melaporkan, Indonesia menginginkan KTT menghasilkan konsensus global yang mengikat secara hukum. Tapi, mengikat saja tidak cukup, harus ada langkah konkrit.

Salah satu gagasan adalah menyediakan semacam dana global untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, masih ada yang mengganjal. Terutama menentukan siapa memberi berapa, bagaimana dana tersebut diawasi, serta bagaimana agar negara berkembang juga bisa memberikan kontribusi.

Perubahan iklim merupakan salah satu dampak pemanasan global. Dampak lainnya yang juga mengancam kehidupan manusia adalah naiknya permukaan air laut, mencairnya gunung es di berbagai negara, dan munculnya virus baru akibat perubahan iklim.(TES/BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.