Sukses

Militer Pemerintah Kuasai Keadaan

Kondisi di kawasan utara Nigeria kini berangsur-angsur pulih setelah sekitar 1000 tentara menyerbu pasukan militan Islam garis keras Boko Haram yang secara terang-terangan melawan pemerintah. Lebih dari 200 orang tewas selama empat hari terjadi konflik itu.

Liputan6.com, Maiduguri:  Anggota sekte radikal Islam Nigeria melarikan diri dari kota Maiduguri setelah pasukan militer pemerintah menguasai daerah mereka. Seperti diberitakan BBC, tentara menyerbu pangkalan pemimpin Boko Haram dan kaum militan pun melarikan diri dari kota. Komandan militer setempat,  Kolonel Ben Ahanotu, mengatakan telah berhasil menguasai keadaan. "Kami telah mengambil alih daerah kekuasaan mereka, dan kelompok mereka lari. Kami akan terus mengejar mereka" ujar Ben Ahanotu, Kamis (30/7).

Kondisi lebih baik ini terjadi setelah pemerintah pusat mengirim lebih dari 1000 tentara ke wilayah utara Nigeria yang sedang dilanda konflik agama ini. Kondisi di beberapa wilayah, termasuk di Maiduguri, ibu kota kawasan utara Nigeria,  selama empat hari terakhir dilanda kerusuhan berdarah. Sedikitnya 200 orang tewas hanya dalam waktu empat hari dan tiga ribuan orang mengungsi keluar dari kota. Kaum militan bersenjata yang jumlahnya diperkirakan mencapai 1.000 orang itu mulai menyerang kantor polisi dan gedung-gedung pemerintah di Maiduguri.

Sempat diberitakan sebelumnya, pasukan tentara yang ada di kota dan juga polisi kocar-kacir menghadapi para militan Islam setempat. Kelompok militan menggunakan penduduk sipil sebagai tameng untuk menghadapi polisi dan militer pemerintah. Kaum militan disebutkan, dalam beberapa hari berhasil menguasai enam distrik di kawasan kota Maiduguri.

Kelompok militan Islam Boko Haram merupakan kelompok radikal yang ingin menggantikan undang-undang setempat dengan syariah Islam dan menginginkan negara diperintah bergaya Taliban. Mereka memaksa penduduk dan melawan pemerintah. Kelompok Boko Haram memerangi produk dan pendidikan Barat. Kelompok ini menuduh pemerintah Nigeria telah dijejali dengan ide-ide Barat.

Presiden Nigeria, Umaru Yar'Adua memerintahkan badan-badan keamanan nasional untuk mengambil langkah tegas yang diperlukan untuk membendung serangan kaum ekstremis itu.(VIN)
 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini