Sukses

Polri Tetapkan 19 Tersangka

Polisi menetapkan 19 tersangka kasus peledakan bom buku dan kasus penemuan benda yang diduga bom di kawasan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.

Liputan6.com, Jakarta: Polisi menetapkan 19 tersangka kasus peledakan bom buku dan kasus penemuan benda yang diduga bom di kawasan Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten. Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Kamis (21/4).

Kapolri tidak menjelaskan secara rinci identitas dan peran ke-19 tersangka itu. Tegasnya, polisi terus melakukan proses penyidikan untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya, termasuk dugaan keterkaitan para tersangka dengan jaringan teroris.

"Untuk melihat secara utuh butuh penyelidikan dan penyidikan labih lanjut," kata Kapolri.

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam membenarkan ada penyergapan terduga terorisme di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (21/4) [baca: Polisi Tangkap Enam Terduga Teroris].

Pertengahan Maret 2011, polisi menemukan beberapa paket buku yang berisi bom di tiga lokasi yang berbeda. Paket bom ditujukan kepada akktivis Komunitas Utan Kayu Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere, dan tokoh Pemuda Pancasila Yapto S Soeryosumarno.

Rabu (16/3), ancaman paket bom ditujukan kepada musisi Ahmad Dhani.

Paket bom yang dikirim pelaku kepada Ulil meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur Komisaris Polisi Dody Rahmawan mencoba menjinakkannya. Ledakan paket bom itu melukai tiga orang, yakni Kompol Dody Rahmawan, Ipda Bara Libra Sagita, dan petugas satuan pengamanan (satpam) Mulyana.

Kasus terbaru adalah penemuan paket yang diduga bom di area pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di desa Cihuni, Serpong, Kabupaten Tangerang. Paket tersebut terletak sekitar 100 meter dari Gereja Christ Cartedal.

Sesaat setelah penemuan paket yang diduga bom, polisi menutup jalur lalu lintas yang menuju Gereja Christ Carthedal sampai radius satu kilometer. Perusahaan Gas Negara dan Pertamina sudah menutup saluran gas di sekitar gereja Christ Catherdal.

"Saluran pipa gas milik PGN dan Pertamina sudah kita tutup sebagai antisipasi terjadinya ledakan dari paket bom yang ditemukan," kata Manager Quality Manajer and Healthy Safety Invorenment PT Pertamina Gas Kemas Johansyah.

Menurut Kemas, pipa gas yang menjadi ditemukannya paket bom merupakan milik PGN, bukan Pertamina. Saat ini, pipa gas sudah dikosongkan dengan cara membuang gas ke udara.(Ant/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.