Sukses

Perang Tudingan Antara Gayus dan Satgas

Alih-alih tuntas, terpidana kasus mafia pajak Gayus Tambunan justru kian lebar. Usai divonis tujuh tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri, Gayus Tambunan menuding Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, terutama Denny Indrayana, telah merekayasa dan politisasi atas kasusnya.

Liputan6.com, Jakarta: Alih-alih tuntas, terpidana kasus mafia pajak Gayus Tambunan justru kian lebar. Usai divonis tujuh tahun penjara oleh hakim  Pengadilan Negeri, Rabu (19/1), terpidana Gayus Tambunan menuding Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, terutama Denny Indrayana telah merekayasa dan mempolitisasi kasusnya.

Menanggapi peryataan tersebut, Satgas membantah dan menilai pernyataan Gayus sebagai upaya untuk mengaburkan fakta.  Berikut petikan pernyataan antara Gayus Tambunan dan anggota Satgas Anti Mafia Hukum Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa:

- Apakah ada rekayasa Gayus ke Singapura?
Gayus Tambunan: Saya ke Singapura 24 Maret 2010 langsung ke bandara setelah bertemu Satgas karena disuruh Denny agar saya tidak dijadikan korban bersama Andi Kosasih. Saya juga disuruh menunggu sampai Haposan ditangkap terlebih dahulu. Kalau Haposan sudah ditangkap, nanti Denny akan menjemput saya di Singapura dan membawa saya kembali ke Indonesia.

Denny Indrayana: Tidak betul informasi Gayus kalau Satgas yang merancang dia ke Singapura. Tanggal 24 Maret kita baru tukeran PIN, dan saat itu AK Andi Kosasih sudah ditetapkan sebagai tersangka karena memberikan keterangan palsu.

- Apakah Satgas menyebutkan nama Bakrie?
Gayus Tambunan: Pas di Singapura, saya beritahu Denny dan Ota tentang uang lebih dari Rp 50 miliar disave di deposit box, namun saya tidak pernah beritahu itu dari mana. Di beberapa kesempatan, Dennyi dan Ota bilang itu dari Bakrie Grup dan saya tidak pernah menyatakan seperti itu.

Mas Achmad Santosa: Gayus dan Buyung dalam berbagai kesempatan di pengadilan yang menyebut tiga perusahaan PT Arutmin, PT Bumi Resources Tbk, dan PT Kaltim Prima Coal sebagai perusahaan yang menyuap dirinya, termasuk di Singapura, Gayus mengungkap akan membuka tiga perusahaan tersebut di depan polisi.

- Apakah Satgas yang mengarahkan Gayus untuk memilih Buyung?
Gayus: Denny menyarankan saya memakai Bang Buyung, dan dia mengantar saya dan keluarga saya ke Bang Buyung, di situ dia malah merugikan saya dan bang Buyung dengan bermanuver sendiri.

Denny: Yang memutuskan Bang Buyung itu haknya Gayus, saya mengusulkan nama Bambang Widjojanto, Alex Lay, Taufik Basari, akhirnya Bang Buyung juga disebut satu dari yang lain.-

- Mengenai John Grice Agen CIA:
Gayus: John Grice adalah Agen CIA yang kegiatannya diketahui dan direstui oleh salah seorang anggota Satgas.

Mas Achmad Santosa: Hal itu tidak benar, Satgas tidak tahu informasi tersebut, Gayus harus membuktikan informasi yang diterima itu.



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.