Sukses

Kapolda Sumut: Pelaku Perampokan Pemain Lama

Kapolda Sumut Irjen Polisi Oegroseno mengungkapkan perampokan di Bank CIMB Niaga Medan benar-benar kejadian luar biasa. Pelaku dinilai profesional dan terorganisir.

Liputan6.com, Medan: Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara Inspektur Jenderal Polisi Oegroseno mengungkapkan, 12 pelaku perampokan Bank CIMB Niaga di Jalan Arif Rahman (sebelumnya Jalan Aksara--Red), Medan, Rabu (18/8) siang, adalah pemain lama yang cukup profesional dan terorganisir. Ia pun menyebut perampokan di Bank CIMB Niaga benar-benar kejadian luar biasa.

Keterangan Oegroseno cukup beralasan. Mengingat seperti diungkapkan Doni, seorang saksi yang langsung melihat kejadian. Bahkan ia dan sejumlah warga lainnya menjauh dari lokasi setelah sebelumnya berusaha mendekat. Sejumlah pelaku yang berjaga di luar gedung menodongkan senjata laras panjang ke arah mereka. Ia sempat melihat Fahmi, satuan pengaman Bank CIMB Niaga tersungkur tak berdaya terkena tembakan. Insiden itu juga menewaskan seorang anggota Brimob Brigadir M. Simanjuntak [baca: Perampok Tembak Anggota Brimob].

Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah membentuk tim yang langsung disebar ke sejumlah tempat. Lokasi yang ditentukan diyakini menjadi lokasi pelarian para pelaku. Hingga sore ini ratusan aparat Kepolisian Resor Kota Medan dan pasukan Brimob Polda Sumut masih berjaga di sekitar lokasi kejadian. Tim identifikasi juga terus menyelidiki lokasi kejadian dari lantai satu hingga tiga yang sempat diacak-acak pelaku.

Dalam penyelidikan polisi mengamankan sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk dua selongsong peluru milik tersangka. Diduga merupakan selongsong peluru yang menewaskan Brigadir M. Simanjuntak dan melukai Fahmi.

Diduga kuat perampokan cukup lama direncanakan. Meski demikian Oegroseno belum mengetahui pasti nilai nominal uang bank yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Polisi juga saat ini menunggu hasil uji balistik tim laboratorium forensik terhadap selongsong peluru. Ini untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan para pelaku.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini