Sukses

Diduga, Teroris "Cuci Otak" Sederet Anak Muda

Sederet anak muda terlibat aksi terorisme di Tanah Air tanpa diketahui orang tuanya. Para pelaku bom bunuh diri biasanya menghilang dari rumah selama satu hingga tiga tahun.

Liputan6.com, Jakarta: Sederet anak muda terlibat aksi terorisme di Tanah Air tanpa diketahui orang tuanya. Salah satunya Dani Dwi Permana. Menurut keterangan polisi, Dani adalah pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada pertengahan Juli lalu.

Dani diduga terjerumus setelah berkenalan dengan Syaifudin Zuhri, teroris yang ditangkap di Desa Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, pada pertengahan Juni lalu. Dani dan Zuhri berkenalan di Bogor, Jawa Barat. Kala itu, Zuhri tinggal tidak jauh dari rumah keluarga remaja berusia 18 tahun ini.

Ada sederet kaum muda lain yang belakangan ditangkap polisi terkait aksi teror. Dua orang pelaku tewas di tembak di Jati Asih, Bekasi, Jabar, yakni Air Setyawan dan Eko Joko Sarjono. Orang tua mereka sama sekali tak menyangka apalagi sampai tahu kalau anaknya telah dicuci otak.

Pakar pikiran bawah sadar, Mardigu W.P., mengatakan ada ciri yang mudah dikenali sebelum anak terjerumus. "Para pelaku bom bunuh diri biasanya hilang dari rumah antara satu hingga tiga tahun," kata Mardigu. Remaja yang sudah dicuci otak akan menjadi silent army (pasukan cadangan) yang bisa dipanggil setiap saat. Selengkapnya saksikan video berikut.(JUM/LUC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.