Sukses

Ibrahim Belum Masuk Target Buruan Polisi

Sampai sekarang keberadaan penata bunga Hotel Ritz Carlton, Jakarta, yang bernama Ibrahim atau Ibrohim belum diketahui. Meski diduga dicari pihak berwenang terkait ledakan bom pekan lalu, kepolisian enggan mengakui pria itu masuk daftar pencarian orang.

Liputan6.com, Jakarta: Keberadaan Ibrahim atau Ibrohim, penata bunga Hotel Ritz Carlton, Jakarta, hingga Jumat (24/7), belum diketahui. Bahkan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri enggan mengakui jika Ibrahim masuk target buronan polisi (DPO) terkait pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, pekan silam, yang menewaskan sembilan orang tersebut.

Ibrahim dicari setelah dirinya tak termasuk korban tewas maupun cedera pascapeledakan bom di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Tak aneh, bila kemudian Ibrahim dicari banyak pihak, termasuk keluarganya. Sosok Ibrahim semakin misterius setelah rekan-rekannya menemukan surat wasiat atas namanya.

Dugaan keterlibatan Ibrahim karena ada asumsi bahwa peledakan selalu melibatkan orang dalam. Ibrahim sebenarnya adalah karyawan Cintya Florist di Hotel Mulia, Jakarta. Ia kemudian minta dipindahkah ke Hotel Ritz Carlton sekitar tahun 2004. Sejak pertengahan 2007, Ibrahim bersama rekannya mengontrak rumah di kawasan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, tak jauh dari Hotel Ritz Carlton. Namun, warga sekitar tidak mengenal sosok Ibrahim.

Adapun rekan kerjanya tak menyangka Ibrahim terlibat teroris. Ini mengingat selama ini pria tersebut dikenal sebagai sosok yang baik dan bertanggung jawab [baca: Ibrahim, Sang Misteri].

Penelusuran polisi kemudian membawa pada salah satu rumah yang pernah ditinggali Ibrahim di kawasan Cililitan, Jakarta Timur. Di sana, polisi menemukan beberapa tanda tertentu meski maknanya belum dapat dipastikan. Misalnya, coretan yang sekilas berbentuk gedung dan tulisan berbahasa Inggris yang jika diterjemahkan berbunyi: "Jadilah muslim yang baik atau mati sebagai syuhada". Tapi sampai hari ini, polisi belum mau mengaku kalau semua itu tampaknya belum mengarah ke keterlibatan Ibrahim.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.