Sukses

Pedagang Justru Senang Bila Impor Sapi Dihentikan

Ancaman dihentikannya impor sapi Australia disambut positif puluhan pedagang sapi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka menilai sapi asal Negeri Kanguru itu selama ini menghambat perkembangan peternak lokal.

Liputan6.com, Makassar: Ancaman dihentikannya impor sapi Australia disambut positif puluhan pedagang sapi di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/6). Mereka menilai sapi asal Negeri Kanguru itu selama ini justru menghambat perkembangan peternak lokal.

Buktinya, suasana rumah potong hewan atau RPH di Kampung Antang milik Pemerintah Kota Makassar masih ramai seperti biasa. Di RPH itu, sedikitnya 150 sapi yang akan dipotong mendapat perawatan baik setiap hari. Selain untuk wilayah Makassar, daging sapi itu juga didistribusikan ke sejumlah daerah.

Seorang pedagang sapi Haji Mari Daeng Kanang mengatakan tak ada penyiksaan seperti yang disebut media Australia sebagai dasar penghentian ekspor sapi ke Indonesia. Kendati demikian, ia mensyukurinya karena sapi asal Negeri Koala itu merupakan pesaing berat mereka.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Teguh Boediyana memperkirakan Indonesia mengimpor 35 sampai 40 persen daging atau setara 500 ribu ekor sapi dari Australia, setiap tahunnya. Namun, ia yakin produksi lokal bisa memenuhi kebutuhan pasar minimal sampai enam bulan ke depan, meski impor dihentikan.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kementerian terkait tetap memantau agar suplai daging tetap dijaga sehingga harga daging sapi dalam negeri tetap stabil [baca: Presiden Yudhoyono Minta Suplai Daging Dijaga].(ADI/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini