Sukses

Kapolres Poso: Polisi Baku Tembak dengan Buronan

Tim kepolisian sempat terlibat kontak senjata dengan dua buronan kasus penembakan polisi Kota Palu, sebelum kedua tersangka kasus penembakan tewas tertembak di Kabupaten Poso, Sulteng, Sabtu (4/6) siang waktu setempat.

Liputan6.com, Palu: Kepala Kepolisian Resor Poso Ajun Komisaris Besar Polisi Pulung Rohmadianto mengungkapkan, tim kepolisian sempat terlibat kontak senjata dengan dua buronan kasus penembakan polisi Kota Palu. Ini terjadi sebelum kedua tersangka itu tewas tertembak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (4/6) siang waktu setempat [baca: Dua Buronan Penembakan Polisi Tewas Tertembak].

"Mereka yang menembak duluan, kemudian anggota kami membalas dan terus mengejar mereka hingga akhirnya dilumpuhkan dan tewas," katanya melalui telepon seluler dari Poso. Pulung belum memberikan keterangan mengenai identitas kedua buronan tersebut.

Baku tembak itu, imbuh Pulung, terjadi di bukit Buyungkele pada tepi Sungai Tambaro. Lokasi ini hanya berjarak sekitar 10 kilometer selatan Kota Poso ke arah Tentena. Pada sekitar pukul 10.30 WITA, tim kepolisian yang dipimpin Pulung menemukan jejak kedua buronan tersebut dan langsung melakukan pengejaran, hingga terjadi aksi baku tembak di Tambaro yang berakhir dengan tewasnya kedua buronan.

Kedua menjadi buronan kasus penembakan tiga polisi di depan Bank Central Asia, Jalan Emy Saelan, Kota Palu, 25 Mei silam, yang menewaskan dua polisi, sedangkan satu lainnya mengalami luka. Mereka diberondong tembakan oleh empat pengendara sepeda motor.

Dua korban tewas adalah Brigadir Polisi Dua (Bripda) Januar Yudhistira dan Bripda Andi Irbar Prawiro. Sedangkan yang luka adalah Bripda Dedy Edwar.

Sejauh ini polisi telah menangkap dua tersangka, yakni Haryanto dan Furqon di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Satu tersangka AR ditahan polisi karena diduga menyembunyikan buron, memiliki bahan peledak dan amunisi dalam kasus itu. Polisi menduga penembakan itu terkait dengan tindak pidana terorisme.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.