Sukses

Krakatau Meletus, Nelayan Tidak Melaut

Meletusnya Gunung Anak Krakatau menyebabkan ratusan nelayan di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, tidak berani melaut karena takut terkena material vulaknik dari gunung itu.

Liputan6.com, Cilegon: Meletusnya Gunung Anak Krakatau menyebabkan ratusan nelayan di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, tidak berani melaut karena takut terkena material vulaknik dari gunung itu. "Saya sudah tiga hari ini tidak berani turun ke laut, khawatir akan terkena batu material yang berjatuhan dari Gunung Anak Krakatau," kata nelayan Desa Pasauruan, Cinangka, Sarbini, Jumat (29/10).

Dia menjelaskan, bukan saja ia yang tidak berani melaut, namun juga ratusan nelayan yang lainnya. "Kalau pun ada nelayan yang melaut, itu tidak jauh dari bibir pantai," katanya menambahkan.

Senada dengan Sarbini, seorang nelayan lain, Kasmin, juga mengaku merasakan kekhawatiran yang sama. Perkiraan Kasmin, dalam status waspada yang ditetapkan oleh Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap Gunung Krakatau, mencari ikan di laut tidak dilarang. "Asalkan tidak mendekat di radius 4 kilometer, saya rasa aman," katanya menjelaskan.

Berbeda dengan nelayan di Anyer. Sejumlah nelayan di sana masih melakukan aktivitasnya. "Kalau saya masih tetap melaut, hanya saja memang tidak terlalu mendekat di daerah Gunung Anak Krakatau," kata Doni. Nelayan di Anyer, Kabupatem Serang katanya, tidak berani turun ke laut jika gelombang tinggi. "Sejauh ini sih nelayan yang biasan sandar di Paku, tidak turun ke laut jika gelombang diatas dua meter," katanya.

Petugas Pos Pengamatan GAK di Desa Pasauruan, Kecamatan Cinangka, Sikin mengaku sudah sejak dua hari belakangan ini, aktivitas nelayan di sekitar gunung itu tidak terlihat. "Betul, saya melihat tidak ada nelayan di Cinangka yang berani melaut ke tengah," katanya.

Diketahui, Pos Pemantau GAK di Cinangka pada tanggal 28 kemarin mencatat, telah terjadi letusan sebanyak 117 kali, hembusan 56, tremor atau gerakan 102, sinar api terlihat dua kali dengan ketinggian asap 1500 meter berwarna putih kelabu menggumpal, Vulkanik dangkal 61 dan Vulkanik dalam 12.(ADO/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini