Sukses

Sinar Akhirnya Punya Seragam Sekolah

Sebelumnya, bocah miskin asal Polewali Mandar, Sulbar, itu tak punya seragam sekolah dan sepatu. Kendati demikian, Sinar penuh kasih merawat ibunya yang lumpuh. Dan berkat bantuan pendidikan sejumlah dermawan, sang bocah kini kembali ceria.

Liputan6.com, Polewali: Sinar kembali ceria. Berkat uluran tangan sejumlah dermawan, siswa kelas satu Sekolah Dasar Tondo Pata, Desa Riso, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kini bisa membeli kebutuhan pendidikannya. Yakni, sepatu, buku, kostum dan seragam sekolah.

Tak sedikit pedagang di Pasar Sentral Wonomulyo, tempat Sinar berbelanja kebutuhan sekolahnya, turut bersimpati dengan memberi hadiah berupa baju-baju dan celana. Melalui bantuan koresponden SCTV, Sinar mendapat telepon dari sejumlah dermawan dari berbagai daerah di Tanah Air. Mereka bersimpati kepada nasib Sinar dan ibunya [baca: Kisah Sinar Menggugah Banyak Dermawan].

Saat belanja keperluan sekolah, Sinar ditemani nenek dan sejumlah gurunya. Tak hanya belanja kebutuhan pendidikannya, bocah berusia enam tahun itu juga membeli beras dan kasur untuk ibunya yang sedang tergolek di tempat tidur karena menderita lumpuh.

Dua tahun silam, sang bunda, Murni, lumpuh akibat terjatuh dari lantai rumahnya. Sejak itulah, praktis pekerjaan rumah tangga seperti memasak, cuci pakaian, dan memandikan ibunya menjadi tanggung jawab Sinar. Tak hanya keseharian di rumah, saat bersekolah pun Sinar penuh dengan keprihatinan.

Saban hari, ia hanya memakai kaos oblong dan berjalan tanpa alas kaki ke sekolah. Maklum, ibunya yang menderita lumpuh tak mampu membeli seragam untuk Sinar. Sekalipun tergolong pintar, Sinar termasuk anak yang minder bergaul. Kendati kerap datang terlambat ke sekolah, para guru memaklumi dengan kondisi Sinar, para guru tahu persis siswanya yang satu ini menjadi tulang punggung keluarganya [baca: Penuh Kasih, Bocah Itu Mengurus Ibunya].

Asmar, bocah lumpuh di Desa Matiro Baji, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, juga mendapat kado kursi roda dan buku baru dari dermawan melalui SCTV. Tapi, keluarganya masih berharap akan tiba hati emas lagi untuk membantu pengobatan bocah sepuluh tahun yang menderita lumpuh kaki dan tubuhnya kian mengecil [baca: Tak Mampu Berobat, Tubuh Asmar Makin Mengecil].(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini