Sukses

Semalam, Kawah Sileri Dieng Semburkan Lumpur Panas

Semburan lumpur panas hanya terjadi beberapa saat dan segera mendingin dalam kurun waktu sekitar 30-an menit. Akibat kejadian itu bibir kawah mengalami kerusakan dan beberapa material semburan merusak sebagian kecil lahan pertanian di sekitar Kawah Sileri.

Liputan6.com, Banjarnegara: Kawah Sileri di Pegunungan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan menyemburkan lumpur panas dengan ketinggian yang tidak terukur dan radius lemparan material sejauh 200-an meter pada Sabtu malam. "Kejadiannya semalam, sekitar pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Dieng Tunut Pujiarjo di Banjarnegara, Ahad (27/9), seperti dilansir ANTARA.

Tunut mengungkapkan, semburan lumpur panas itu hanya terjadi beberapa saat dan segera mendingin dalam kurun waktu sekitar 30-an menit. Namun akibat kejadian itu, bibir kawah mengalami kerusakan dan beberapa material semburan merusak sebagian kecil lahan pertanian di sekitar Kawah Sileri. Dia menambahkan, peristiwa semburan lumpur ini tak berbahaya karena merupakan letusan freatik yang sering terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa tercatat terjadi pada 1944, 1964, 1984, dan 2003.

Kunjungan wisata di Kawah Sileri diusulkan ditutup untuk sementara waktu, terkait semburan lumpur panas ini. "Kalaupun ada wisatawan yang berkunjung ke sini, mereka hanya boleh melihat dari jarak 500 meter," kata Tunut.

Menurut data, Kawah Sileri pernah beberapa kali meletus atau melontarkan sejumlah material. Kawah ini adalah satu dari sejumlah kawah aktif yang terluas--sekitar dua hektare--di Pegunungan Dieng.

Aktivitas di Pegunungan Dieng ini sudah terprediksi. Sebab, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi juga menyatakan bahwa Pegunungan Dieng masuk ke dalam barisan gunung api berstatus aktif normal. Wisatawan yang tertarik untuk menyimak aktivitas tersebut diminta hanya boleh memantau dengan jarak di luar radius tiga kilometer dari puncak atau kawah [baca: Empat Gunung Api Berstatus Siaga].(EPN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini