Sukses

Manajemen Haji Indonesia Bersertifikat ISO

Untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan haji, Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI berhasil memperoleh penghargaan internasional bergengsi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008.

Liputan6.com, Jakarta: Untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan haji, Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI berhasil memperoleh penghargaan internasional bergengsi Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Demikian diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh atau PHU Kemenag RI, Slamet Riyanto di Jakarta, Sabtu (12/2).

Slamet menjelaskan sertifikat SMM diserahkan Direktur PT Mutu Agung Lestari Arifin Lambaga kepada Menteri Agama Suryadharma Ali pada 24 Juni lalu. Selanjutnya, sertifikat itu diberikan kepada Dirjen PHU selaku penanggung jawab penyelenggaraan Haji. Event yang berlangsung khidmat itu juga disaksikan Direktur Utama PT. Surveyor Indonesia Didie B. Tedjosumirat.

"Alhamdulillah, Sertifikat ISO itu menunjukkan kemajuan prestasi dalam penyelenggaraan haji yang dirintis aparat terkait dengan dukungan seluruh pihak. Kerja kita menjadi terukur," ujarnya. 

Slamet menambahkan dengan diterimanya penghargaan berskala internasional itu, sejumlah negara sahabat pun menyampaikan keinginan guna diberikan pelatihan atau training manajemen haji di Indonesia, seperti Aljazair dan Rusia.

"Insya Allah beberapa program haji ke depan sudah memiliki dasar-dasar yang kuat, karenanya kita sukses mentraining Rusia beberapa waktu lalu. Bahkan, beberapa negara juga mengajukan permohonan pelatihan serupa," imbuh Slamet.

Meski demikian, Slamet menegaskan, pihaknya berkomitmen melakukan evaluasi seluruh bidang, baik di tingkat embarkasi hingga di Arab Saudi. Hasil evaluasi itu akan menjadi pedoman untuk perbaikan langkah kedepan. Karena, dengan diterimanya sertifikat ISO 9001:2008 dan penghargaan WDP menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi Kementrian Agama guna meningkatkan kepuasan jemaah muslim pada musim haji mendatang.

Menurutnya, prestasi dan langkah perbaikan tersebut beberapa upaya meminimalisir pandangan miring masyarakat terhadap Kemenag RI dalam penyelenggaraan haji. Ibadah tidak semata berdimensi ubudiyah kepada Allah namun juga ibadah yang menyangkut dimensi sosial, politik dan ekonomi. (ADI/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini