Sukses

Beralih ke LPG, Untungkan Usaha Mikro

Penggunaan minyak tanah sudah cukup konvensional. Saatnya pengusaha mikro mengganti bahan bakar minyak dengan LPG. Lebih hemat dan menguntungkan. Badan Migas mendukung penuh pemanfaatan LPG di sektor usaha mikro.

Liputan6.com, Jakarta: Masyarakat Indonesia sangat bergantung pada kebutuhan minyak tanah. Bahan bakar ini digunakan secara turun-temurun untuk memasak. Cukup konvensional tapi masih terjangkau bagi mereka yang hidup pas-pasan. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan minyak tanah dianggap sudah tidak lagi efektif. Pemerintah juga merasa beban yang dikeluarkan untuk mensubsidi bahan bakar minyak ini cukup besar.

Sebagai solusi atas membengkaknya biaya subsidi, pemerintah lantas meluncurkan program pengalihan minyak tanah ke Liquified Petroleum Gas (LPG) pada 2007 silam. Ini akan menguntungkan bagi para pengusaha mikro yang memiliki modal usaha minim. Dengan memakai tabung, pengeluaran pun dapat ditekan dan dialihkan ke keperluan lainnya.

Secara ekonomis, pemakaian LPG juga lebih hemat dibanding minyak tanah. Misalnya, kebutuhan LPG 3 kilogram selama sebulan adalah empat kali ganti tabung. Jika harga per tabung adalah Rp 12.750, maka total sebulan yang harus dikeluarkan Rp 51.000 untuk biaya gas. Sekarang, bayangkan jika menggunakan minyak tanah. Dalam sebulan dibutuhkan 30 liter, dengan asumsi harga Rp 2.500 per liter. Maka dalam sebulan dana yang dibutuhkan mencapai Rp 75.000 untuk memasak dengan minyak.

Dari segi keamanan, LPG lebih baik daripada minyak tanah. Pasalnya Tabung, kompor, regulator, dan selang gas yang dikeluarkan Badan Minyak dan Gas Bumi Negara sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kelebihan lainnya, gas buang LPG cukup rendah sehingga tidak menimbulkan polusi udara dan asap. Kalori LPG pun lebih tinggi dibandinkan minyak tanah, artinya dapat menghemat dalam pemanfaatannya. Demikian penjelasan Evita Herawati Legowo selaku Direktorat Jenderal Minyak dan gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 

Beberapa pengusaha mikro yang menggunakan LPG mengaku, mereka sangat terbantu dengan subsidi gas tersebut. "Pake LPG lebih praktis. Masak pun lebih cepat, peralatan juga ga cepat kotor, jadi ga pada hitam," ujar Tata, seorang pedagang bubur kacang hijau. Hal senada diungkapkan pengusaha mikro lainnya. Secara nasional, jika program pengalihan minyak tanah ke LPG berhasil, maka Indonesia dapat terlepas dari ketergantungan akan minyak sebagai sumber energi utama.(OMI)


Gedung Plaza Migas Centris
Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5
Jakarta 12910
Telepon : 021-5268910   




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini