Sukses

Mendunia dengan Rap Bahasa Jawa

Ada terobosan baru dalam dunia musik. Anak muda dari Yogyakarta tampil nge-rap dalam bahasa Jawa. Dalam rap, mereka juga tetap kritis menyemangati masyarakat Yogyakata.

Liputan6.com, Yogyakarta: Ada terobosan baru dalam dunia musik. Anak muda dari Yogyakarta tampil nge-rap dalam bahasa Jawa. Dalam rap, mereka juga tetap kritis menyemangati masyarakat Yogyakata. Marzuki Muhammad, rapper Yogyakarta hip hop kini tampil di berbagai negara.

Setelah menjadi visual artis yang sempat menetap di beberapa kota besar dunia, seperti Paris dan Brusell, Marzuki Muhammad mempunyai jarak yang cukup untuk melihat secara obyektif budaya leluhurnya di Jawa.

Kini, ia memilih rap dalam bahasa Jawa untuk berkreasi di dunia seni. Tahun 2003, ia mendirikan Jogja Hip Hop Foundation atau yayasan berkata kata cepat Yogyakarta, yang merupakan sebuah ruang tanpa tembok yang mewadahi sejumlah rapper yang konsisten berbahasa Jawa sehingga bisa diakses publik yang lebih luas.

Meski terbatas dengan berbahasa Jawa, dengan rap ia mengaku bisa menggunakan bahasa kejujuran. Anda mungkin masih ingat lagu Cicak Makan Buaya, satiran saat polisi berseteru dengan KPK. Baginya,  lagu merupakan sebuah respon sosial.

Hampir 70 persen lirik lagunya diambil dari pernyataan tokoh-tokoh politik dan budaya seperti Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, Ki Hajar Dewantara, dan WS Rendra.

Marzuki menyadari, sebagai bagian dari masyarakat global sekaligus masyarakat Yogyakarta, ia tetap dapat mengekspresikannya menjadi manusia jawa masa kini. (MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini