Sukses

Pemerintah Dituding Tak Tahu Penderitaan TKI

Pemerintah dituding tak pernah tahu penderitaan yang dialami para TKI yang kerap mengalami penyiksaan saat bekerja di luar negeri. Laporan penyiksaan yang dialami buruh migran tak pernah ditanggapi serius oleh perwakilan pemerintah di sana.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah dituding tak pernah tahu penderitaan yang dialami para tenaga kerja Indonesia atau TKI yang kerap mengalami penyiksaan saat bekerja di luar negeri. Demikian dikatakan mantan TKI asal Majalengka, Imas di Jakarta, baru-baru ini.

Imas yang pernah mengadu nasib di Kuwait mengaku pernah mendapatkan perlakuan tidak baik dari perwakilan Indonesia di sana saat melaporkan penyiksaan yang menimpa dirinya. Tetapi, tak ada respons apa pun dari pemerintah. Bahkan saat sempat dirawat di rumah sakit, seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI hanya menjawab masalah yang ia alami bukan urusannya.

Imas mengaku diberangkatkan oleh agen pengerah jasa TKI, Bahana Timur Megah, di Petamburan, Jakarta Barat pada Juli 2009. Namun, ia hanya mampu bertahan selama tujuh bulan karena majikannya kerap menyiksanya. Bahkan, ia nekat melompat dari lantai tiga rumah majikannya saat akan diperkosa oleh majikan laki-lakinya.

"Saya mengalami patah tulang kaki, punggung dan sempat koma di rumah sakit. Akhirnya saya berhasil menghubungi keluarga di Indonesia. Lalu bapak saya bawa polisi dan mendesak agen supaya saya bisa pulang," kata Imas.

Imas yang masih pincang dengan ditemani saudaranya itu pun mengaku kecewa karena kedatangannya ke Jakarta guna menemui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar tak kesampaian. Padahal, Ia sudah memberitahu panitia saat sang menteri hadir dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta.(ADI/ANS)

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini