Sukses

Arif Rachman: Pendidikan Harus Tekankan Kejujuran

Menurut pemerhati pendidikan Arif Rachman, sukses pendidikan bukan dari nilai dan kelulusan, tetapi dari proses kejujuran. Permintah pun diminta meninjau ulang indikator kelulusan.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerhati pendidikan Arif Rachman menyatakan ada yang salah dalam proses pendidikan saat ini. Proses pendidikan, menurutnya, kini hanya mengutamakan nilai dan kelulusan tanpa memikirkan proses pembinaan akhlak yang menjunjung tinggi kejujuran. Kasus mencontek massal yang terjadi di SDN Gadel II Surabaya, Jawa Timur, dan SDN VI Pesanggrahan, Jakarta Selatan, adalah contohnya.

"Proses pendidikan harus mengarah kepada proses pembinaan watak, mental, untuk menegakkan kejujuran," kata Arif di Jakarta, Sabtu (18/6). "Dan harus ada pemahaman, bahwa sukses pendidikan bukan dari nilai, bukan dari kelulusan, tetapi dari proses kejujuran."

Agar tidak mendidik anak menjadi pencontek, Komnas Perlindungan Anak mendesak pemerintah meninjau ulang indikator kelulusan. Sebagai alternatif, Komnas Perlindungan Anak menyarankan pemerintah untuk membagi kurikulum menjadi wajib serta pilihan. Ini agar anak dapat fokus dan menimba ilmu pada bidang yang paling diminati sehingga peristiwa contek massal tidak lagi terulang di tempat lain.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.