Sukses

Sapi Australia dan Radang Payudara Malinda Dee

Penghentian ekspor daging sapi dari Australia ke Indonesia, menuai pro dan kontra. Kontroversi juga meruyak terkait penggunaan dana Jamkesmas untuk biaya pengobatan radang payudara Malinda Dee.

Liputan6.com, Jakarta: Penghentian ekspor daging sapi dari Australia ke Indonesia, menuai pro dan kontra. Di satu sisi dianggap sebagai upaya swasembada daging sapi  tapi di sisi lain juga berimbas pada penurunan omset pedagang daging sapi karena kenaikan harga. Ini patut diwaspadai karena harga daging sapi bisa-bisa makin melambung tinggi jelang lebaran.

Harga daging sapi pekan ini perlahan mulai mengalami kenaikan. Jika semula harga perkilogramnya hanya 55 ribu rupiah kini menjadi 60.ribu rupiah// sejumlah pedagang daging sapi di daerah mengeluhkan sepinya pembeli.

Semua bermula dari video di rumah pemotogan hewan yang ditemukan LSM Australia di Indonesia. Dalam video tersebut digambarkan bagaimana proses pemotongan hewan sapi dianggap terlalu sadis dan tidak sesuai dengan standar pemotongan rumah hewan.

Dampaknya pemerintah Australia akhirnya resmi menghentikan pengiriman sapi-sapi asal Aaustralia sebagai bentuk protes terhadap perlakuan 12 rumah potong hewan di indonesia yang menyiksa sapi sapi impor asal Australia.

Presiden sby pun segera menindaklanjuti tudingan dari pemerintah Australia dengan memerintahkan penertiban rumah pemotongan hewan yang menyimpang dari prosedur standar pemotongan hewan.

Hal lain yang patut diwaspadai adalah penggunaan dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang tidak tepat sasaran. Apalagi diberikan kepada seorang Malinda Dee untuk biaya pengobatan radang payudaranya.

Wanita seksi yang satu ini terus menjadi kontroversi. Setelah menjadi tahanan Polda Metro Jaya terkait kasus pencucian uang nasabah Citibank hingga Rp 20 miliar rupiah, pemilik mobil-mobil mewah ini dikabarkan sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit. Usut punya usut, Malinda Dee ternyata menderita radang payudara dan harus segera menjalani operasi.

Ironisnya, dana yang dipakai untuk biaya operasi Malinda adalah uang Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang merupakan subsidi dari pemerintah untuk masyarakat miskin atau tidak mampu.

Ramai-ramai publik protes karena Malinda bukanlah termasuk salah satu warga miskin yang patut dibiayai dengan dana Jamkesmas. Lihat saja berbagai koleksi mobil mewahnya. Penampilannya yang glamour dan biaya operasi plastik suntik silikon di payudaranya membuktikan ia tak pantas memakan biaya Jamkesmas.

Masih banyak rakyat miskin yang antre untuk memperoleh Jamkesmas. Itu pun mereka kadang-kadang harus melalui birokrasi berbelit-belit. Lalu apa komentar masyarakat atas dua fenomena tersebut? Semua terangkum dalam segmen khas akhir pekan, Kopi Pagi, komentar pilihan Liputan 6 Pagi. (YUS)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini